Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Sepelekan Tanda Awal Strok Ringan, Bawa ke Dokter!

23 Juli 2024   07:05 Diperbarui: 23 Juli 2024   07:20 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serangan strok ringan, gambar oleh Tumisu dari Pixabay

Beberapa orang menyepelekan strok ringan, atau kata orang bule: mini stroke. Padahal serangan iskemik sementara tersebut sama seriusnya dengan strok penyebab kerusakan otak. Harus mendapatkan penanganan medis (dokter).

Ketika berada di kamar mandi, seorang kenalan mendadak tidak berdaya. Tidak mampu menggerakkan tubuh. Tidak bisa ngomong apalagi teriak minta tolong.

Ia tidak memahami apa yang menimpa dirinya. Untungnya kondisi lemah tidak berlangsung lama. Tidak lebih dari setengah jam.

Berhubung tidak ada pengaruh penting terhadap tubuh, maka ia tidak melanjutkan konsultasi dengan dokter. Katanya, tidak ada masalah.

Kejadian serupa dengan kondisi sedikit berbeda menimpa bapak mertua.

Satu pagi ia kesulitan bangun dari tempat tidur. Merasa kaki lemah untuk menopang tubuh. Telapak kakinya kebas.

Mengetahui ada masalah dengan kondisi kesehatannya, beliau kemudian pergi ke pengobatan alternatif. Berobat dan melakukan beberapa kali terapi.

ASN kantor sebelah, yang saya kenal, sempat terserang strok ringan beberapa waktu lalu. Setelah itu tubuhnya kembali sehat. Tidak ada jejak kena strok.

Lama sekali tidak bertemu. Sekalinya berjumpa dengannya di poliklinik, ia duduk di kursi roda. Lumpuh. Tidak bisa bicara. Menangis.

Semoga mereka senantiasa dilimpahkan kesehatan.

Strok ringan atau mini stroke secara klinis disebut Transient Ischemic Attack (TIA). Serangan iskemik sementara, akibat gangguan suplai darah ke sebagian otak.

Serangan strok yang berlangsung singkat. Kurang dari satu jam. Gejala serangan ini akan sembuh dalam waktu 24 jam. Setelah itu penderita merasa seolah tidak terjadi satu apa pun.

Namun beberapa ahli menyangsikan sifat sementara tersebut. TIA sama seriusnya dengan serangan strok.

American Heart Association menyatakan, 1 dari 5 orang yang terserang strok ringan akan mengalami strok sepenuhnya dalam 90 hari (sumber).

Sehingga sangat penting mengenali tanda-tanda awal serangan iskemik sementara atau strok ringan.

1. Tanda umum dari strok ringan adalah sulit menjaga keseimbangan. Satu sisi tubuh cenderung lemah.

2. Penglihatan ganda, bahkan kehilangan pandangan pada satu atau kedua mata. 

Penglihatan ganda (diplopia) adalah menangkap bayangan dobel atas satu obyek. Bukan seperti tidak melihat apa-apa.

3. Wajah "tergantung" lemah. Kehilangan kekuatan otot pada satu sisi sehingga tampak mencong. 

Rasa-rasanya sulit menggerakkan mulut bahkan untuk tersenyum. Kadang mengalami mati rasa.

4. Satu sisi lengan lemah. Tidak seperti biasanya tangan tidak mampu mengangkat sesuatu.

5. Mengalami kesulitan bicara sehingga mengeluarkan kata-kata tidak jelas.

***

Sesungguhnya serangan iskemik sementara merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan dokter.

Seyogianya orang dengan gejala di atas segera mendapatkan penanganan medis tepat. Itu akan mengurangi risiko serangan strok dengan dampak lebih fatal.

Strok merupakan kerusakan pada bagian otak akibat gangguan suplai darah. Menyebabkan kelumpuhan, berkurangnya kemampuan memori, hingga kematian.

Demi menurunkan risiko strok di masa depan, sebaiknya juga menjaga agar tidak terjadi penumpukan lemak dan kolesterol pada arteri, hipertensi, juga diabetes.

Lima gejala atau tanda awal di atas menjadi peringatan tentang terjadinya strok ringan (kata lain dari: mini stroke, Transient Ischemic Attack, serangan iskemik sementara)

Jadi, jangan sekali-kali menyepelekan tanda-tanda awal terjadinya strok ringan dan mengabaikannya. Bila mengenali munculnya gejala awalnya, segera bawa penderita agar mendapatkan perawatan medis tepat.

Bukan ke orang pintar. Itu sama sekali tidak pintar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun