Menghilangnya Warga Penting itu berarti adalah lenyapnya kepedulian. Tidak peduli lagi dengan sesama penghuni kota. Tidak lagi suka kejujuran, keteraturan, ketertiban, dan kedamaian. Lebih parah lagi, tidak merasa suka dan peduli lingkungan tempat mereka tinggal dan mencari nafkah.
Coba lihat! Sama sekali tanpa memedulikan lingkungan, usai menghabiskan minuman maka orang-orang bebal membuang kemasan sekaligus kantong plastiknya ke jalan, ke selokan, ke taman, dan tempat mana saja di dekatnya.
Matanya rusak kebanyakan menonton gambar cabul, tidak melihat tong sampah segede gaban di sekitarnya. Beberapa malas mencari tempat membuang sampah.
Kemalasan itu juga melanda penghuni di sekitar bantaran sungai. Emak-emak, bapak-bapak, bahkan anaknya dengan entengnya mengagahi sungai. Melemparkan sampah dari keranjang ke kali.
Jangan suruh memilah dan memilih buangan dapur. Mereka tidak punya pengetahuan memisahkan sampah organik dan nonorganik. Mereka tidak perduli. Tidak mau meringankan pekerjaan tukang sampah. Tidak mengerti mana limbah mudah terurai, mana yang tidak.
Jangankan menjaga lingkungan, orang-orang seenak jidatnya menebang pepohonan tanpa perhitungan. Bisa jadi akar dari tumbuhan dengan batang keras itu berfungsi menyerap air, menahan limpasan benda cair di tempat tinggi agar tidak meluncur ke tempat lebih rendah.
Maka tidak mengherankan, banjir terbentuk setiap waktu. Sebelumnya tidak penah terjadi. Warga Penting yang mendadak hilang tidak pernah lelah mengingatkan penghuni kota, agar tidak buang sampah sembarangan. Tidak serampangan memotong pohon.
Warga Penting yang mendadak hilang merupakan orang paling disegani. Anjurannya dituruti penghuni kota. Ia warga biasa yang berwibawa. Bukan pejabat. Bukan. Kalau pejabat hanya dihargai saat duduk. Setelah lengser, loyo dan tak lama kemudian penyakitan.
Menyadari bahwa ternyata peran Warga Penting yang mendadak hilang sangat berharga, maka Wali Kota mengumpulkan seluruh jajarannya. Mengadakan jamuan rapat dengan hidangan mewah, di hotel paling mahal di kota selama tujuh hari tujuh malam.
Hanya satu keputusan akhir yang dimengerti oleh khalayak umum. Lainnya uraian panjang kali lebar dengan kata-kata berbunga, disimpan di laman blog tanpa pernah dikunjungi pembaca.
Keputusan penting itu adalah, "Dengan cara bagaimana pun Warga Penting yang mendadak hilang harus ditemukan, dalam keadaan apa pun. Ia simbol ketertiban. Selanjutnya bila... bla..bla...bla...." (Maaf dipangkas, keterlaluan panjangnya-pen).