Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bebas jadi Tersangka

10 Juli 2024   12:08 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:15 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, proses penangkapan tersangka pun dilakukan secara asal-asalan. Pokoknya ada tersangka sebagai alamat tuduhan.

Politia asal tangkap untuk meredam gugatan warganet dan berbagai pihak, yang menaruh perhatian besar kepada kasus pembunuhan bertahun-tahun lalu.

Terlalu menggampangkan persoalan, sehingga salah tangkap pun dilakukan. Politia menetapkan Sondir sebagai tersangka.

Namun getokan palu hakim membuka kotak penyimpanan keadilan yang hampir kaku dan beku.

Sondir bebas jadi tersangka. Benang kusut terurai. Mendung terburai. Senyum matahari kembali memancarkan cerah.

Kabut melanda kantor politia. Wajah-wajah kusut masai. Caci maki.

Di pengadilan Kepala Politia menarik napas panjang. Mematuhi putusan hakim, ia membuka borgol di tangan Sondir.

Pengunjung bersorak-sorai. Surat kabar mewartakan kegembiraan. Jagat maya merayakan dengan cuitan, status, dan meme. Pendukung di luar gedung melompat-lompat riang.

Kepala Politia melipir melewati lorong lengang menuju jalan belakang, ketika nada panggil mengumpat dari saku baju. Layar tipis melontarkan nama.

Butir-butir jagung menetes dari dahi, turun ke leher, membasahi Versace biru muda, membasahi Hugo Boss, lalu mengalir melalui Aldo Brue membanjiri halaman belakang gedung pengadilan.

Dengan tangan gemetar Kepala Politia menempelkan layar tipis ke telinganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun