Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bos Lebih Besar dari Bos Besar

8 Juli 2024   07:16 Diperbarui: 8 Juli 2024   08:06 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bos Besar oleh cottonbro studio dari pexels.com

Perbincangan terjeda lantaran getaran telepon genggam. Baskoro melirik layar. Mendiamkannya.

Usai pertemuan penting, Baskoro mengetuk layar hape, "Ya, bos! Ada yang bisa dibantu?"

"Untung waktu itu gagal ikut lelang. Aku terhindar dari celaka. Baca berita??? Kepala dinas dan pemenang lelang diciduk KPK. Ada dugaan korupsi dalam tender gedung yudo."

"Syukurlah Bapak aman."

"Ayo kita rayakan. Kita makan siang di... Kamu deh yang tentukan tempatnya. Pokoknya yang paling mahal."

"Siap, nanti saya atur waktu."

"O ya, mau bergabung lagi? Posisi kamu masih kosong."

"Erghhh.... kalau itu saya tidak bisa."

"Jangan khawatir, gaji dan fasilitas akan ditambah."

"Maafkan saya. Sekali lagi mohon maaf. Saya sekarang sudah bareng bos lebih besar di Jakarta."

Dok. KONGSI/Kompasiana
Dok. KONGSI/Kompasiana
Tautan: https://bit.ly/KONGSIVolume1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun