Bos besar duduk di sudut. Geram tersamar temaram. Namun remang tidak lantas menyembunyikan mata menyala. Garang.
Baskoro menunduk, menyesali segala kekacauan akibat tidak berlaku cermat.
Ingatannya menyodorkan potongan cerita: dalam perjalanan pulang dari Paramon ia menelepon satu staf. Mengingatkannya agar besok sebelum pukul 8 pagi pemasukan dokumen lelang sudah beres.
"Siap Pak! Sebelum azan subuh dokumen lengkap sudah diunggah."
"Pasti?"
"Biasanya jam segitu akses ke web masih longgar."
Perlahan Baskoro meniti Sabtu malam menuju dini hari. Setibanya di rumah, ia gosok gigi, cuci muka, berganti pakaian, lalu merebahkan diri.
Kopi esok pagi gagal mengusir kepak-kepak keletihan dari kepala. Usai menghabiskan nasi goreng Baskoro kembali ke kamar. Hari itu keadaannya tidak baik-baik saja.
Angka-angka pada almanak berputar cepat. Proyek-proyek terasa lambat selesai. Baskoro adu cepat dengan waktu.
Proyek di Paramon -- Parakan Muncang Kabupaten Sumedang -- sangat menyita energi. Ditambah pembangunan gudang konstruksi baja di Cariu Kabupaten Bogor. Belum lagi proyek kecil-kecil tersebar di Bojonggede dan Cibinong.