Baiklah. Itu tidak lama.
Dua pemotong rambut ternyata dari satu salon di Bogor. Pengantre yang potong rambut tidak hanya lelaki. Ibu-ibu dan anak-anak potong rambut sesuai model yang mereka kehendaki. Nyalon gratis.
Giliran saya tiba, pemotong rambut menanyakan tentang model potongan.
"Paling simpel, paling cepet, tidak pakai gaya. Cukur rata!"
Tidak perlu lama, cukur rambut sudah beres.
Sebelum beranjak pulang, satu panitia memberikan stiker gambar calon wali kota. Menjelang pintu gerbang keluar, satu orang lagi menyerahkan sebungkus nasi dan air mineral kemasan gelas.
Ealah, lumayan. Sudahlah cukur gratis, dikasih nasi Padang pula!
Pilih calon tersebut?
Tidaklah. Kendati saat ini tinggal di Kota Bogor, KTP saya beralamat di kota berbeda. Jika tidak beralamat di Kota Hujan, mana mungkin memilih wali Kota Bogor?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI