Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Celengen Terisi Penuh, Ahli Sedot Bertindak

2 Juli 2024   10:05 Diperbarui: 2 Juli 2024   10:08 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saringan pembuangan air (floor drain) di kamar mandi depan riang gembira, usai saya menyiram (flush) jamban.

Pelat baja nirkarat mengilap (stainless steel) melompat-lompat, bagai melakukan tap dance pada keramik licin bernuansa biru.

Hah? Menari-nari? Tak mungkinlah!

Saya mengucek mata. Meraba dahi, untuk mengetahui apakah kabel halus di dalam tempurung kepala terputus.

Sekali lagi, tombol flush kecil ditekan, grojog... grojog.... Pelat baja menari-nari.

Pencet lagi tombol flush ukuran lebih besar yang biasanya untuk menyiram ampas pencernaan. Pelat baja tipis melompat.

Saluran menganga. Dari dalamnya air budal (Sunda: keluar) bersama partikel-partikel cokelat kekuningan.

Memang konstruksi saluran air kotor dan saluran jamban di rumah tersambung pada satu titik, lalu pipa besar bermuara di tempat penampungan limbah.

Baca juga: Pemimpin Favorit

Meluapnya air siraman muncul bisa jadi ada sumbatan di saluran. Kemungkinan kedua, kolam penampungan limbah atau septic tank sudah penuh.

Perbaikan saluran berarti perlu menyedot, untuk mengeluarkan endapan dari "celengan" yang tampak terisi penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun