Empat belas koper dibawa menggunakan tiga mobil hitam ke gedung tempat kerja lembaga yang menyangkakan.
Siang malam mereka meneliti, memillih, dan memilah berkas dengan hanya makan akan mie instan dan minum kopi seduh tidak diaduk. Atau kopi di gelas dengan sendok memutar sekali, agar bubuk di dasar bercampur dengan air panas dari termos.
Setelah berhari-hari tidak menyantap siang secara memadai dan mengabaikan keindahan senja, aparat yang menyangkakan mengerucutkan sangkaan menjadi tuntutan hukum.
Simpulan sebagai hasil kerja keras yang patut diapresiasi oleh semua pihak, baik pendukung maupun penentang.
Di depan gedung tempat kerja lembaga yang menyangkakan, ketua dari pimpinan koletif kolegial pihak berwenang yang menyangkakan menyampaikan pernyataan.
"Selamat siang sodara-sodara. Hasil kerja idik (penyelidikan-pen.) dari tim yang menyangkakan selama sekian hari ... bla, bla, bla...."
"Singkat saja, Pak! Jangan muter-muter..."
"Baik-baik... Ternyata ada tersangka yang merupakan tokoh sentral dalam dugaan korupsi ini."
"Pemimpin favorit?"
"Bukan, bukan...! Tidak ditemukan cukup kebenaran untuk memperkarakan beliau. Ada bukti lain yang meyakinkan, guna menyeret tangan kanannya yaitu orang paling dipercaya beliau ke pengadilan."
Sebagian wartawan gembira. Sisanya kecewa.