Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Cover per Pax untuk Tingkatkan Omzet Bisnis Kuliner

25 Juni 2024   11:10 Diperbarui: 26 Juni 2024   16:42 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi- work from cafe. (Instagram/@baratdayacoffee.depok via Kompas.com)

Kesel nggak? Mengetahui konsumen nongkrong lama dengan segelas es jeruk nipis sampai anget. Bagaimana caranya agar pengelola usaha kuliner mengeliminasi kejadian semacam ini?

Kadang saya merasa sok teu. Belum pernah mengunjungi ya kok memberikan masukan perihal co working space.

Co-working space merupakan suatu tempat bagi pekerja independen, freelancer, small business entrepreneur, dan grup untuk berkegiatan dalam suasana nyaman, profesional, serta mengundang inspirasi.

Pertengahan tahun 2016 seorang kawan menghampiri saya, melontarkan gagasan tentang pendirian ruang kerja bersama.

Rasa-rasanya belum ada tempat semacam itu di Kota Bogor. Tahun itu co-working space hanya tersedia, kalau tidak salah, di Jakarta, Bandung, Yogyakarta.

Konsepnya, menyediakan lingkungan kerja bagi semua orang sekaligus makanan dan minuman. Kurang lebih beririsan dengan pengalaman saya di bisnis kuliner, yakni satu kafe kelas atas di Jakarta Selatan.

Kawan baik itu memiliki tempat tidak jauh dari Taman Air Mancur. Air Mancur, salah satu bangunan bersejarah penanda di Kota Bogor, terletak persis satu kilometer dari Gedung Utama Istana Bogor.

Dengan segelas es jeruk nipis, nongkrong berlama-lama (Dokumentasi pribadi)
Dengan segelas es jeruk nipis, nongkrong berlama-lama (Dokumentasi pribadi)

Di sekitarnya terdapat warung bansus (bandrek susu) legendaris, sate sop sapi khas Bogor, mie ayam, bakso, roti bakar, soto mie, martabak, sup buntut, dan sebagainya.

Dengan bermodalkan pengetahuan yang dicari dari internet digabung dengan pengalaman, kepada sang kawan saya menyampaikan sketsa sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun