Beberapa kali aku keteteran kala mendampingi langkahnya yang ringan. Aku selalu berusaha dan bertekad untuk mendampingi, meski napasku ngos-ngosan dibarengi cucuran keringat di sekujur tubuh.
Selanjutnya kemampuanku menapaki jalan setapak menuju kampung di atas bukit makin bagus. Pernapasanku makin kuat saja.Â
Belakangan aku mampu menempuh perjalanan dalam waktu singkat dan semakin singkat. Dari semula dua jam, berkurang menjadi satu setengah jam, memendek lagi menjadi satu jam, dan akhirnya hanya butuh setengah jam atau kurang.
Kemampuan menempuh jalan zig-zag menanjak yang setara dengan umumnya warga kampung di atas bukit.
Prestasi tersebut tercapai berkat aku rutin berlatih setiap minggu. Aku membiasakan diri saban pekan, kendati KKN sudah berakhir. Menapaki jalan menanjak pada Sabtu sore. Turun Senin sehabis menunaikan ibadah subuh.
Menyenangkan, mendapatkan sebuah rahasia nan indah dari kampung di atas bukit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H