Jadi jangan heran, insan bertalian keluarga kebanyakan menduduki kursi PR. Sisanyanya memang profesional.
PR adalah pejabat yang ditugaskan memimpin satu departemen untuk membantu pekerjaan raja di satu bidang tertentu. PR adalah Pembantu Raja (mungkin setara dengan jabatan menteri di Indonesia).
PRUP adalah singkatan dari Pembantu Raja Urusan Padepokan. Sedangkan Ongkos Belajar di Padepokan merupakan kepanjangan dari OBP.
Sudah paham? Tidak?
Sebaiknya cari informasi dengan langsung berkunjung ke negara sana, karena Google tidak menyediakannya. Entah kenapa.
Nah, atas penerbitan aturan OBP dari PRUP, warga berlaku cerewet. Terutama mereka dengan anak yang sedang dan akan belajar di padepokan.
Warga cerewet lalu menjerit, lantaran merasa leher tercekik mengetahui kenaikan ongkos yang membukit.
Seluruh warga mengekspresikan kecerewetan dengan demonstrasi, umpatan melalui medsos, cacian di warung kopi, hingga nyanyian sumbang di kamar mandi.
Kuping raja memerah. Berdarah. Menitik ke lantai. Mengalir membasahi tanah luar istana.
Lalu ia memanggil PRUP, yang tidak lain dan tidak bukan adalah keponakan dari sepupu jauh sang raja, untuk pertemuan tertutup.
Setelahnya, PRUP memberikan keterangan singkat kepada para pemburu kabar, "Aturan dibatalkan."