Bisa jadi seseorang yang tadinya bekerja sebagai staf, pada satu ketika mendapat kesempatan menjadi pemimpin organisasi usaha.
Tampak keren. Namun kemampuan memimpin saja tidak serta merta membawa organisasi kepada keberhasilan. Ada syarat-syarat untuk menjadi pemimpin sukses.
Pada awal karier, saya ditempatkan di kantor cabang perusahaan pembiayaan. Satu cabang baru, dipimpin oleh seorang pria usia matang yang sebelumnya telah berpengalaman di industri sejenis.
Pemimpin bagus yang mampu berkomunikasi baik, memiliki keahlian dalam membuat rencana kerja, cakap dalam memecahkan masalah, terampil memimpin tim, dan mau mendelegasikan tugas.Â
Satu model bekerja dan gaya kepemimpinan itu menginspirasi saya.
Sekian tahun kemudian mimpi menjadi pemimpin menjadi kenyataan. Saya berada di sebuah badan usaha dengan 55 pegawai.
Namun selama memimpin organisasi, saya merasa belum menjalankan kualitas-kualitas sebagaimana ditunjukkan oleh kepala cabang mentor saya.
Banyak tahun sesudahnya saya membaca sebuah artikel yang ditulis oleh Rebecca Knight, seorang jurnalis yang banyak menulis tentang dunia karier dan work-life.
Ia menuliskan 8 kualitas kepemimpinan menurut Linda Hill, profesor Harvard Business School. Saya meringkasnya menjadi 7 sesuai ruang pemahaman saya.
Ahli ihwal kepemimpinan itu mengatakan, pemimpin hebat tidak lahir dengan kemampuan superhuman, tetapi ia sengaja menempatkan diri dalam situasi yang mengharuskannya belajar, beradaptasi, dan berkembang (sumber).