Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Lakukan Ini agar Mesin Mobil Jadul Tak Mogok saat Dibawa Mudik

9 April 2024   11:08 Diperbarui: 9 April 2024   12:18 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin mobil jadul, Foto oleh Anna Shvets dari pexels.com

Pada satu malam usai tarawih, sebuah mobil turun dari gendongan truk towing. Didorong dan menepi di lantai konblok halaman masjid.

Mini SUV berpelat nomor luar kota, yang saya kira berada cukup jauh dari Kota Hujan, dua hari terakhir berdiam diri di halaman parkir luar tempat ibadah seberang rumah.

Usut punya usut, kendaraan itu mogok ketika menapaki jalan tol membawa pemilik dan keluarga mudik dari Serang, Banten, menuju Kota Bogor, Jawa Barat.

Tidak bisa diatasi, maka ia dinaikkan ke atas truk towing. Digendong ke Kota Hujan.

Keesokan harinya, mobil itu mangap. Sang pemilik memeriksa dan mengutak-atik bagian-bagian dari mesin.

Sudah dua siang pula mobil keluaran dua dekade lalu itu membisu. Takada getaran mesin. Takada desakan dari knalpot.

Kemarin kembali ia digotong truk towing untuk dibawa ke bengkel.

Kejadian itu membuat pemilik mengeluarkan biaya tidak terduga pada mudik kali ini. Biaya towing. Ongkos perbaikan dan penggantian suku cadang, bila ada yang rusak.

Apakah mudik menggunakan mobil jadul demikian mengkhawatirkan? Mesinnya mogok jika diajak jalan jauh?

Tidak juga! Bila sang pemilik rutin melakukan perawatan. Memeriksa secara saksama kendaraan sebelum perjalanan jauh.

Mobil mogok pada contoh di atas keluaran tahun 2004, ditenagai oleh mesin 1500 cc injeksi.

Beberapa orang menganggapnya sebagai mobil jadul, yang mesinnya akan megap-megap lalu ngadat ketika diajak pergi jauh.

Agar tidak dirongrong, mesin dengan spesifikasi seperti di atas membutuhkan perhatian ekstra. Di antaranya:

1. Membersihkan throttle body (atau nosel untuk injeksi tipe berbeda). Komponen ini berfungsi melakukan pencampuran udara dan bahan bakar. Jika nosel sulit dibersihkan atau rusak, ganti dengan yang baru.

2. Menggunakan bahan bakar dengan oktan sesuai rekomendasi pabrik.

3. Memeriksa kondisi air radiator. Jangan sampai kurang, agar mesin terhindar dari panas berlebihan (overheating) ketika bekerja.

4. Mengecek tongkat pengukur untuk mengetahui apakah oli mesin cukup atau tidak. Ganti oli dengan nilai kekentalan sesuai, bila sudah mencapai batas pemakaian (diketahui berdasarkan catatan/label penggantian oli).

5. Mengamati rembesan oli, terutama pada pertemuan blok mesin dan kepala silinder. Perhatikan juga tetesan oli di lantai. Bila ada, berarti harus dilakukan perbaikan.

6. Memeriksa busi dan bila perlu menggantinya menurut spesifikasi pabrik.

7. Memeriksa toleransi kerenggangan dan kondisi tali kipas. Setel ulang. Ganti bila sudah aus.

8. Membaca angka pada stiker yang ditempel di mesin (atau catatan penggantian, jika ada), untuk mengetahui rentang jarak tempuh pemakaian timing belt. Jika komponen ini putus, tamat pula riwayat mesin.

Pemeriksaan dan pemeliharaan ringan di atas bisa dilakukan sendiri atau oleh montir berpengalaman. Untuk pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan lebih berat sebaiknya diserahkan kepada ahlinya.

Pada dasarnya, perawatan teratur dan pemeriksaan cermat dapat menjauhkan pengendara dari kemungkinan mogok di jalan.

Selain itu, pemilik lebih bisa mengendalikan biaya pemeliharaan sebelum berangkat mudik menaiki mobil jadul, daripada tersiksa dengan biaya tak terduga dalam perjalanan karena mogok.

Jadi tidak perlu khawatir menggunakan mobil jadul untuk mudik, selama ia dirawat dengan penuh kasih sayang. Eaaa...!

Selamat menikmati perjalanan bagi yang sedang melakukan mudik.

Selamat menyambut Idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah. Dengan ini, saya dan keluarga memohon maaf lahir dan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun