Uraian dibuat berkaca dari pengalaman tersebut di atas, sebagai berikut:
Diskusikan dengan pihak manajemen, menyangkut fleksibilitas kerja yang mengakomodir kebutuhan pegawai melaksanakan amalan-amalan selama Ramadan.
Membuat jadwal penyelesaian pekerjaan, pelaksanaan ibadah (wajib, sunnah, amalan-amalan) selama Ramadan, dan waktu berharga bersama keluarga.
Beri kesempatan bagi tubuh cukup istirahat, dalam rangka menjaga kesehatan fisik dan mental.
Mengelola stres. Mengembangkan cara-cara mengatasi tekanan yang mungkin timbul dari konflik antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi.
***
Cara-cara di atas diupayakan demi menciptakan keseimbangan sehat antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan ibadah selama bulan Ramadan.Â
Demikian refleksi disampaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H