Bagaimanapun Ramadan mengubah rutinitas. Aktivitas menjadi berbeda dengan di hari biasa.
Ramadan adalah bulan untuk berpuasa wajib. Menahan lapar dan haus pada siang hari. Makan dua kali sehari, yaitu pada waktu sahur dan berbuka.
Pada bulan lain umumnya makan bisa tiga kali sehari: sarapan, makan siang, dan makan malam. Di antara waktu bisa minum dan makan camilan dengan bebas.
Selama bulan Ramadan bangun pun mesti lebih dini untuk makan sahur, manakala mata masih ingin terpejam.
Sebetulnya bagi saya tentang waktu bangun selisih sedikit dibanding hari biasanya. Lamanya tidur juga tidak banyak berkurang.
Pada hari di bulan selain Ramadan saya biasanya tidur pukul 20.30 WIB. Terjaga sekitar pukul setengah empat.
Di bulan Ramadan berangkat ke ranjang usai menunaikan salat tarawih, atau kurang dari pukul 21.00 WIB. Bangun pukul tiga-an dini hari.
Hanya beda sedikit. Durasi tidur tidak banyak berubah, paling banyak berkurang satu jam.
Penyesuaian kebiasaan terjadi pada pagi hari. Pada aktivitas setelah sahur.
Selesai makan sahur menjalankan salat subuh. Salat wajib ditutup dengan berzikir lebih lama dari biasanya, lalu menyempatkan diri membaca Alquran.
Dari berbagai sumber saya mengetahui, bahwa pada bulan Ramadan tersedia kesempatan melimpah untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Setelah membaca Alquran, saya mengunggah artikel --yang sudah disiapkan pada hari sebelumnya-- ke Kompasiana.
Dilanjutkan dengan memberi penilaian dan tanggapan di artikel Kompasianer, atau membalas komentar.
Setelah kegiatan itu, ya membaca sebentar berita di media online.
Pukul 8 pagi berangkat ke kantor. Tidak begitu. Saya pengangguran! jadi berangkat olahraga jalan kaki. Pulangnya baru membersihkan diri.
Khusus bulan Ramadan berjalan kaki pagi tidak lama, karena aktivitas ini dibagi dua. Kalau tidak hujan, sore saya kembali olahraga jalan kaki sambil ngabuburit.
Begitu aktivitas pada hari pertama puasa. Besar kemungkinan akan berlanjut pada hari-hari berikutnya sampai tiba Lebaran.
Jadi sekalipun Ramadan membuat aktivitas dilakukan dengan berbeda, secara garis besar tidak banyak mengubah kebiasaan sehari-hari.
Malahan, ada banyak kesempatan lebih terbuka untuk meningkatkan kualitas spritual.
Khusus untuk hari ini, Rabu (13/3), ada sedikit perkecualian. Setelah beraktivitas membaca Alquran, tidak upload artikel, tetapi mandi lalu pergi  ke poliklinik untuk pemeriksaan rutin dokter spesialis saraf.
Jadilah tadi pagi sampai siang tidak sempat mampir ke artikel Kompasianer. Juga baru menayangkan karya tulis sederhana ini pada sore hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H