Baiklah. Setelah olahraga jalan kaki saya mampir ke satu tempat favorit. Warung kebun.
Saya pesan kopi Liong tidak diaduk. Memandang tanaman singkong, pisang, alpukat, dan ayam-ayam hilir mudik.
Sejuk. Tenang. Pikiran melayang sambil seruput kopi perlahan, sedikit demi sedikit.
Nikmat. Saya menikmati sepotong semesta mendamaikan di tengah kota seraya mengunyah pisang goreng.
Inspirasi yang diharapkan tidak kunjung datang. Tiada bahan untuk mengetikkan bahkan satu paragraf kasar di layar telepon genggam.
Cangkir menyisakan ampas kopi dan endapan gula. Enam potong gorengan lesap di perut. Tetap takada inspirasi. Takada bahan untuk membuat karya tulis.
Benar-benar macet. Gagal menangkap ide untuk menghasilkan karya tulis.
Lantas, saya harus melakukan apa lagi?
Kaki berjalan terseok-seok. Pulang membawa badan dan pikiran galau. Mungkin perlu rehat sejenak dari kegiatan menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H