Menurut hemat saya, itu bentuk perlawanan yang bersifat positif.
Mengutip antaranews (sumber), di sisi lain pemerintah menetapkan strategi turunkan harga beras dengan:
- Peningkatan distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
- Memberi bantuan kepada petani untuk segera tanam.
- Menyalurkan bantuan pangan beras Januari-Juni 2024.
- Menggelar gerakan pangan murah di berbagai lokasi.
- Impor 2 juta ton beras untuk mengatasi defisit beras nasional Januari-Februari 2024.
Pertanyaannya, apakah harga beras turun dalam waktu dekat ini?
Daripada menanti-nanti turunnya harga beras, sekarang lebih baik melakukan upaya yang sedikit banyak mengurangi pembelian komoditas tersebut.
Di rumah, dari sejak beberapa waktu lalu keluarga saya mulai membiasakan diri sarapan olahan tepung sagu. Sesekali diselingi makan pagi ubi jalar oven, singkong rebus, talas kukus.
Pangan lokal berharga relatif terjangkau itu dimakan bersama telur, sup, atau masakan pendamping lain.
Demikian satu upaya yang saya lakukan menghadapi situasi kenaikan harga beras yang tidak terkendali pada saat ini. Kebiasaan itu akan berlanjut, kendati kelak harga beras memang turun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H