Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pindah Memilih, Jadinya Nyoblos di TPS Agak Jauh

14 Februari 2024   16:08 Diperbarui: 14 Februari 2024   16:13 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelingking dengan tinta, tanda sudah ikut pemilu (dokumen pribadi)

Segera saya melapor ke petugas di TPS. Menunjukkan surat pindah memilih. Katanya, setengah dua belas baru bisa menyerahkan surat pindah dan menunggu panggilan.

Hampir satu jam kemudian pengeras suara menyebut nama saya. Kepada petugas saya menunjukkan KTP-el lalu membubuhkan tanda tangan di lembar isian.

Dua surat suara diterima. Karena pindah memilih dalam satu provinsi, saya hanya bisa menggunakan hak pilih untuk Paslon Capres/Cawapres dan calon anggota DPD.

Surat suara dibuka di hadapan panitia untuk memastikan tidak ada kerusakan. Kemudian langsung menuju bilik suara.

Mencoblos gambar yang mana? Itu rahasia.

Disaksikan banyak orang, surat suara yang telah dilipat dimasukkan ke dalam kotak suara. Sayangnya tidak bisa mengambil gambar suasana di dalam TPS, berhubung dilarang petugas.


Keluar dari TPS pukul 12.26. Tanpa menunggu proses penghitungan suara, saya pun pulang dengan hati lega telah menggunakan hak pilih pada Pemilu 2024. Tuntas sudah.

Kelingking dengan tinta, tanda sudah ikut pemilu (dokumen pribadi)
Kelingking dengan tinta, tanda sudah ikut pemilu (dokumen pribadi)

Tidak apa-apa mendapatkan dua dari lima surat suara, dan mencoblos di TPS agak jauh dari rumah. Paling penting sudah turut dalam pesta lima tahunan, meskipun perhelatan tersebut tidak menyediakan hidangan.

Pelaksanaan pencoblosan di TPS 014 SDN Merdeka Kota Bogor berlangsung lancar, aman, dan penuh kegembiraan. Tidak ada gangguan.

Siapa pun yang terpilih  kelak, itulah Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pemimpin kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun