Ingatan masa lalu membuat saya berpikir. Arkian saya menolak halus tawaran kerja sama tanpa membuatnya tersinggung.
Pertama, saya adalah pecahan beling. Tidak punya kapasitas menuliskan hal besar berdimensi nasional. Saya adalah penulis receh yang tidak mampu berpikir soal berat, yang terbiasa bertutur tentang ihwal remeh-temeh.
Kedua, tidak punya cukup data (dan saya kira tidak mampu memperoleh data sahih) untuk menulis sesuai keinginannya.
Ketiga, menurut saya ekosistem pergaulan Benji "yang wow keren" memiliki pemikir-pemikir kaliber dewa. Mereka pasti sangat kapabel menghasilkan tulisan berkualitas kelas atas.
Dengan itu saya mengakhiri pembicaraan.
Sebagai penutup saya berkata kepada Benji, "lebih baik kita berteman saja, daripada menjalin kerja sama apa pun itu bentuknya."
Kompasianer tercinta, mari seruput kopi hitam tanpa gula dan meninggalkan ampasnya, agar kuat menghadapi kenyataan yang terkadang terasa pahit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H