Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Briefing Sebelum Kerja agar Tak Salah Paham

10 Januari 2024   06:05 Diperbarui: 11 Januari 2024   00:41 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang nyonya membelalakkan mata indahnya, demi melihat pekarangan rumah yang baru selesai dipangkas.

Ia merasa, hasil pekerjaan tidak sesuai keinginan. Rumput gondrong, alang-alang tumbuh, daun-daun tanaman hias yang telah menguning hendaknya dipotong, dicabut, dirapikan

Sebaliknya, tukang kebun memiliki pemikiran berbeda. Taman dibabat hingga gundul. Dan ia menganggap bahwa tugas merapikan halaman sudah terlaksana baik.

Namun hasilnya ternyata berbeda menurut kacamata pemilik rumah yang kecewa. Telah terjadi perbedaan standar tentang hasil diharapkan. Perbedaan yang akhirnya menimbulkan perdebatan tidak berkesudahan.

Untungnya debat tidak diminati oleh penonton, yang kemudian akan mendebatkan perdebatan di ruang publik. Lagipula, apa bagusnya debat antara nyonya bermata indah dengan tukang kebun?

Dalam kisah pembuka di atas, muncul kesalahpahaman yang tidak perlu terjadi.

Misinterpretasi dapat dihindari, seandainya sebelum pekerjaan dimulai sang nyonya rumah membincangkan batasan-batasan, ukuran, dan tanggung jawab pekerjaan kepada tukang kebun.

Jika saja sang nyonya memberikan arahan tepat kepada tukang kebun agar hasil sesuai keinginan, maka kecil kemungkinan timbul kesalahpahaman.

Sebuah taklimat sebelum melaksanakan pekerjaan bisa menjadi satu langkah penting.

Dalam dunia kerja dikenal sebagai briefing. Diadakan sebelum pelaksanaan pekerjaan, disebut pre-job briefing. Ada juga yang menamakannya morning briefing.

Istilah disematkan dan peruntukannya bisa beragam. Di dalam artikel ini hanya dihampar dua pengalaman saya terkait briefing sebagai ilustrasi.

Restaurant Briefing

Sebelum dimulainya service atau operasional, dan segalanya telah rapi, masing-masing departemen melakukan briefing. Singkat saja, 10 hingga 15 menit.

Briefing bukanlah meeting atau seperti sambutan pejabat dalam satu acara peresmian. Bukan itu.

Manajer atau supervisor memberikan arahan singkat, padat, dan hanya meliputi kepentingan untuk satu hari itu saja kepada staf.

Di bagian kitchen, Chef Kepala memberikan briefing kepada tim (cook sampai dishwasher/pencuci piring). Captain mengadakan pertemuan singkat dengan tim service (waiter/waitress sampai busboy/petugas clear-up).

Meski dilakukan singkat, arahan tepat dapat membuat kegiatan operasional restoran berlangsung mulus. Ditambah, tim menjadi lebih kompak serta para staf lebih percaya diri dan bersemangat dalam bekerja.

Forum briefing dalam restoran yang dilakukan sebelum shift itu akan meliputi:

  • Penugasan.
  • Pembagian section.
  • Campaign menu spesial.
  • Informasi menu yang sudah limit (tersedia dalam jumlah terbatas) atau habis
  • Penanganan terhadap acara dan tamu khusus.
  • Masukan-masukan konstruktif.
  • Doa bersama.

Morning Briefing dalam Proyek

Di dalam proyek, briefing dilakukan pagi sebelum bekerja.

Taklimat pagi hari diberikan oleh manajer atau pelaksana proyek kepada seluruh pekerja. Biasanya menetapkan target pekerjaan yang hendak dicapai pada hari itu.

Di dalam briefing dibahas tentang: ruang lingkup pekerjaan, personil yang bertanggung jawab, kebutuhan material dan alat, upaya mengurangi kecelakaan kerja, acuan dan standar kerja, serta tukar informasi.

Melakukan briefing tidak perlu berlama-lama, karena ia bukan rapat. Paling penting, berlangsung efektif dan membawa hasil.

Dalam proyek konstruksi, briefing pagi terkait penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) disebut sebagai safety morning talk. Dinamakan juga sebagai Tool Box Talk (TBT), yaitu taklimat yang meneguhkan (afirmasi) pencapaian zero accident bagi seluruh pekerja.

Akhir Kata

Selain di restoran dan dalam proyek, tentu saja berbagai bidang kerja memiliki versi briefing masing-masing. Penamaan, durasi, dan ruang lingkup yang dibahas pun bisa beragam.

Bisa jadi para pembaca budiman memiliki pengalaman berbeda, yang akan sangat baik dikemukakan untuk memperkaya pemahaman tentang briefing.

Secara umum, briefing merupakan arahan singkat sebelum kerja. Dilaksanakan demi mencegah sedini mungkin terjadinya kekeliruan, misinterpretasi, misinformasi, bahkan kesalahpahaman di antara para pihak.

Selain itu, penyelenggaraan briefing juga bertujuan membangun kebersamaan, mempertahankan kebiasaan disiplin waktu di kalangan pekerja, meminimalkan risiko (misalnya kecelakaan kerja), dan memuluskan jalannya pekerjaan.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun