Lha kok malah numpak bis? Tadi sempat terlihat halte. Pikir punya pikir, asyik juga kalau jalan-jalan naik Biskita. Mumpung saldo e-money masih ada.
Masih pukul setengah sebelas. Kurang satu setengah jam ke angka dua belas. Kelamaan kalau menunggu di restoran.
Pintu Biskita rute Terminal Bubulak - Cidangiang terbuka. Saya masuk. Men-tap kartu. Duduk menikmati kendaraan umum berpenyejuk udara menuju terminal bus di ujung barat Kota Bogor, sambil terkantuk-kantuk.
Perhentian terakhir itu kondisinya kurang bagus, terlihat sebagian besar landasan di dalam terminal serupa kubangan kerbau.
Di luar terdapat para penjual aneka oleh-oleh dan buah. Saya membeli ubi Cilembu, peuyeum Bandung, dan mangga harum manis.
Sebetulnya ingin membeli jajanan yang dikirim dari Bandung dan Garut, tetapi apa daya tenaga tidak bakal kuat membawanya. Mungkin lain waktu.
Puas melihat-lihat, kembali saya naik Biskita rute sama. Berhenti di Warung Jambu halte Disdik.
Ikan Bakar Bengkulu
Rumah makan ini belum lama buka. Tidak terinformasi kapan mulai ada.
Perut keroncongan memerintahkan agar cepat memilih. Maka ikan bawal hitam dipesan. Juga tempe tahu goreng dan cah kangkung.
Sementara hidangan disiapkan, sambal bawang dan rawit (nantinya disiram kecap manis), sambal merah, sambal hijau, lalap, serta nasi disajikan.