Dalam perjalanan senantiasa ada cerita menarik. Apalagi dengan rute panjang berjalan kaki menyusuri jalan-jalan perkotaan, ditambah naik bus menuju ujung kota.
Sabtu lalu rencananya akan menjajal restoran baru di daerah Warung Jambu Kota Bogor. Rumah makan dengan menu ikan bakar gaya Bengkulu.
Jarak dari rumah sih lumayan. Hampir 5 kilometer. Namun niat sudah bulat. Perjalanan panjang akan ditempuh dengan berjalan kaki.
Langsung saja ke belakang meliuk-liuk menyusuri gang. Turun tangga menuju bantaran sungai. Menyeberangi jembatan kecil menuju kecamatan berbeda.
Tantangannya adalah setelahnya. Undakan curam sudah menunggu. Tidak ada jalan mundur, semangat pantang kendur. Tantangan harus dilalui.
Tiba di atas napas ngos-ngosan. Seteguk air mineral menggantikan keringat bercucuran. Berhenti lima menit untuk kemudian melanjutkan perjalanan.
Sarapan Tekwan
Berhenti lagi di gerai penjualan pempek yang berada di halaman sebuah rumah bagus, untuk mendapatkan sarapan.
"Wong Kito Galo", ujar suami istri pemilik rumah sekaligus penjual makanan khas Palembang tersebut.
Saya menyantap sepiring tekwan hangat, yang sebelumnya diberi perasan jeruk lemon cui)* dan sedikit sambal, sambil memandang gerombolan ikan koi di kolam.