Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Belajar Tulus dengan Pinjam Dulu Seratus

8 Desember 2023   14:05 Diperbarui: 12 Desember 2023   12:04 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pinjam dulu seratus. (Foto: dokumentasi pribadi)

Saya segera menepis rasa penasaran agar tidak berkembang menjadi dugaan buruk, lantas menimang-nimang beberapa tinjauan:

Pertama. Betapa saya mudah terbuai dengan cerita kepentingan orang lain yang sangat mendesak.

Kedua. Tidak bisa berlaku tegas. Beda tipis dengan tidak tegaan. 

Dengan nilai berbeda, peristiwa 'pinjam dulu seratus' tidaklah terjadi sekali. Sewaktu masih aktif, teman atau kenalan meminjam tanpa pernah kembali. Atau kalau meminjam, pengembaliannya melampaui batas waktu dijanjikan.

Ketiga. Memang ada orang yang mengalami keadaan sulit, tetapi beberapa kali cara mengutarakannya kurang tepat.

Kemungkinan keempat barangkali tidak mudah dicerna. Di masa lalu, disadari atau tidak, saya pernah berbuat aniaya mengambil hak orang lain. Maka kini semesta "menagihnya" kembali. 

Bagaimana perhitungannya? Itu saya tidak pernah memahami.

Kelima. Bisa jadi saya kurang bersedekah. Melalui cara pinjam dulu seratus, Sang Maha Pemberi Rezeki memberikan peringatan. Saya percaya itu.

Akhirnya, 'pinjam dulu seratus' bukan lagi guyonan, tetapi sebuah teguran keras.

Bagi saya, peristiwa pinjam dulu seratus memberikan makna agar berlaku tulus. Mengikhlaskan apabila uang seratus ribu rupiah tidak kembali.

Doa saya, moga-moga ibu pelapak skala mikro itu itu diringankan dari kesulitan. Dimudahkan dalam mencari rezeki. Dilimpahkan kesehatan lahir batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun