Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Nafsu Besar Tenaga Kurang

4 Desember 2023   13:09 Diperbarui: 4 Desember 2023   13:17 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk rumah fisioterapi (dokumen pribadi)

Kedua, tidak mampu mengelola waktu dan tenaga. Kedodoran dalam manajemen. Secara fisik mereka keteteran menyiapkan isi dan menunggu warung dari pagi hingga petang.

Ketiga, atau alasan yang menjadi kesimpulan sementara dalam artikel sebelumnya adalah, pengelola tidak cukup ulet menjalankan bisnis kuliner. Apalagi usaha baru yang penuh tantangan.

Saat itu pikiran jelek sempat melintas di kepala saya: jangan-jangan mereka cuma senang membangun tempat usaha, tetapi tidak dalam menjalankannya.

***

Belum lama mereka merenovasi satu ruangan di bagian berbeda. Merombak satu kamar kosong, yaitu:

  • Melapis lantai dengan parquet motif kayu.
  • Mengecat ulang dinding dengan warna pastel dan satu dinding dihiasi wood panel.
  • Mengganti langit-langit dengan plafon PVC.
  • Menambahkan mesin pengatur suhu udara.
  • Mengganti daun pintu dengan sistem kunci digital.
  • Mempercantik bagian luar dari kamar.

Rupa-rupanya mereka mendapatkan dua ranjang terapi buatan Korea Selatan, yang sempat populer pada tahun 2000-an, dari kerabatnya. Tidak terinformasi bagaimana aturan mainnya.

Di satu ranjang terdapat batu giok, secara otomatis memijat punggung/tulang belakang seseorang yang berbaring di atasnya. Sementara sinar inframerah akan menghangatkan. 

Satunya lagi adalah penghangat punggung saja.

Dengan alat-alat itu mereka hendak membuka usaha terapi, mereka namakan Rumah Fisioterapi.

Spanduk rumah fisioterapi (dokumen pribadi)
Spanduk rumah fisioterapi (dokumen pribadi)

Tidak memerlukan keahlian khusus. Operator cukup memahami cara pengoperasian alat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun