Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjalanan Hadapi Rintangan dan Tantangan

26 Oktober 2023   06:09 Diperbarui: 26 Oktober 2023   06:30 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Otista dengan struktur lengkung (dokumen pribadi)

Sekarang Sugeng menjalankan usaha WC Umum berbayar. Tempat kecil yang dikelola merupakan lahan milik keluarganya. Dibangun bilik-bilik kecil untuk toilet. Ada 4 ruang, kalau tidak salah.

Entah karena malu atau bagaimana, Sugeng mengeluhkan kondisi sekarang yang bumi dengan langit dibanding keadaan zaman kejayaan waktu itu. Ia merasa terpuruk.

Saya teringat perjalanan menyeberangi sungai Ciliwung baru saja. Jika tidak ada tekad dan tidak ada orang mendorong atau menarik, barangkali saya masih terdampar di bawah sana. Terpuruk.

Meskipun tidak setara (on par), memasuki gang lalu turun ke sungai menyeberanginya kemudian naik Kembali di sisi lain, ibarat perjalanan kehidupan.

Satu ketika di atas. Berjaya menikmati keistimewaan. Ada saatnya terpuruk menghadapi tantangan yang sepertinya tidak bertepi. Bangkit mencapai kesetimbangan mesti merangkak. Penuh penderitaan.

Lantas, saya hanya bisa menyampaikan ini kepada Sugeng:

  • Minta maaf kepada mereka yang pernah tersakiti.
  • Lupakan masalah masa lalu. Melangkah ke depan dengan amanah dan jujur.
  • Mungkin keadaan sekarang tidak bisa kembali seperti dulu, tetapi bisa saja lebih berkah. Jadi tidak perlu disesali.
  • Bersyukur sekarang masih bisa menghidupi keluarga, kendati tidak secemerlang pada masa lampau.
  • Nikmati hal-hal baik dan positif dari pekerjaan dan kehidupan sekarang.
  • Bisa jadi tantangan belum berakhir, tekuni pekerjaan atau usaha yang ada. Siapa tahu kelak ada tangga (kesempatan) naik, betapa pun curamnya.

Setelah rasa lelah lenyap, saya berpamitan ke Sugeng dan meneruskan perjalanan ke Pasar Bogor.

Tidak hanya Sugeng, saya juga pernah mengalami beberapa kali keterpurukan. Apabila memelihara kesedihan, bisa-bisa muncul keputusasaan. Saya tidak mau demikian, karena hidup harus berlanjut.

Saya percaya, hidup adalah perjalanan naik turun penuh tantangan dan rintangan (disebut sebagai masalah). Dan masalah senantiasa hadir selama manusia diberi napas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun