Terdapat etalase kaca tempat makanan dipajang, meja service, ruang kecil tempat memasak, dan meja panjang tempat makan.
Walaupun tidak setiap hari, saya kerap mengunjunginya. Sekedar minum kopi atau sesekali sarapan nasi, sayur bayam baru matang, dan telur dadar.
Saya bisa berlama-lama. Tempatnya bersih, rapi, dan masih sepi sebelum tibanya waktu makan siang. Lagi pula air selokan cenderung mengalir lancar, sehingga tidak mengeluarkan bau ajaib.
Paling menggembirakan, warung amigos tersebut menjadi tempat saya berkontemplasi. Tidak jarang  darinya muncul inspirasi.
Tulisan ini merupakan hasil perenungan di warung amigos itu. Bukan sekadar draft, tetapi artikel jadi yang akan diunggah ke Kompasiana nanti sore.
Jadi tempat makan di dekat got itu sedikit banyak merupakan warung berjasa bagi saya. Warung tempat ngopi. Tempat berkontemplasi. Tempat menemukan inspirasi menulis.
Warung amigos yang menurut saya patut diberi penilaian baik. Dari segi harga, rasa yang dapat diterima lidah, pelayanan sopan, dan ruang nyaman berangin di tepi pinggir jalan ramai.
Kenapa saya sebut warung amigos?
Warung amigos adalah singkatan dari warung Agak MInggir GOt Sedikit. Warung dekat got dengan penilaian baik dari saya, berbeda dengan reviu vlogger terhadap warung makan Madun Oseng Nyak Kopsah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H