Entah kurang cermat mendengar atau kesulitan melafalkan "ng", orang bule menyebut buah amat masam ini dengan bilimbi.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) punya beragam sebutan: blimbim (Perancis), mimbro (Spanyol), kaling pring (Thailand), calincing (Sunda) belimbing sayur, belimbing buluh, belimbing botol, belimbing besi, belimbing asam.
Pohonnya mudah tumbuh dan berbuah lebat jika cukup mendapat sinar matahari.
Buahnya bisa digunakan untuk beragam masakan, campuran sambal, dijadikan asam sunti, dan dikonsumsi begitu saja bagi yang sudah kepepet.
Kata orang, dapat menurunkan tekanan darah. Maka itu satu upaya terakhir yang saya lakukan.
Beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah atas (sistolik) menunjukkan angka 145-155. Sedangkan bawahnya (diastolik) masih tergolong wajar, sekitar 80 mmHG.
Hari Senin pekan lalu dalam rangka memperoleh surat rujukan, saya ke puskesmas. Satu prosedur adalah pemeriksaan tensi. Hasilnya, 147/80 mmHG. Tekanan darah masih di atas normal.
Sementara empat hari lagi kontrol rutin dan pemeriksaan laboratorium. Bisa-bisa dokter spesialis ngomel lagi mengetahui tekanan darah di atas batas wajar.
Maka selama hari tersisa saya makan blimbing wuluh segar. Memetik langsung dari pohonnya di halaman rumah. Tiap hari mengonsumsi tiga buah.
Apakah kemudian tekanan darah tinggi menjadi turun setelah mengonsumsi blimbing wuluh?
Mengutip pharmeasy.in, dari setiap 100gram blimbing wuluh terdapat nutrisi:
- protein (0,9 g),
- karbohidrat (9,75 g),
- serat (0,96 g), energi (135,02 KJ),
- lipids (0,72 g),
- asam oksalat (8,45-10,8 mg),
- vitamin C (60,95 mg),
- vitamin B1 (0,02 mg),
- vitamin B2 (0,05 mg),
- vitamin B3 (0,302 mg),
- vitamin A (105 UI),
- sodium (2,1 mg),
- potasium (103,03 mg),
- kalsium (2,03 mg),
- fosfor (15,4 mg),
- magnesium (3,45 mg),
- besi (0,74 mg),
- tembaga (0,79 mg),
- zinc (0,22 mg),
- mangan (0,02 mg).
Kendati perlu penelitian lebih lanjut, studi menunjukkan bahwa buah berwarna hijau itu berkhasiat:
- Melawan mikroba.
- Menurunkan tekanan darah.
- Berfungsi sebagai antioksidan.
- Memperbaiki kesehatan liver.
- Menyembuhkan luka.
- Menurunkan kandungan gula darah.
- Menurunkan kolesterol.
- Memperbaiki kesehatan jantung.
Selain manfaat, mesti diperhatikan efek samping mengonsumsi blimbing wuluh secara berlebihan.
Sebuah kasus menunjukkan bahwa blimbing wuluh bisa jadi mengganggu sistem saraf, dan menimbulkan gejala: cegukan tidak terkendali, kebingungan mental, dan kejang (sumber).
Kandungan tinggi asam oksalat dalam blimbing wuluh dapat memicu pembentukan kristal kalsium oksalat. Oleh karena itu, jangan berlebihan memakan blimbing wuluh.
Bagi mereka yang memiliki gangguan ginjal sebaiknya lebih berhati-hati sebelum mengonsumsi blimbing wuluh.
Kembali ke pertanyaan, apakah mengonsumsi blimbing wuluh dapat menurunkan tekanan darah?
Empat hari sebelum ke dokter, setiap hari saya makan 3 buah blimbing wuluh.
Saat pemeriksaan tekanan darah, tensimeter digital menunjukkan angka 129/74 mmHg. Jauh lebih rendah dibandingkan empat hari sebelumnya. Ternyata tekanan darah turun.Â
Di sisi lain ada pemikiran berbeda. Mengonsumsi blimbing wuluh segar mungkin saja menurunkan tekanan darah, tetapi hal itu tidak akan tercapai apabila tidak dibarengi dengan pola makan sehat.
Yaitu mengurangi makanan pemicu naiknya tekanan darah, seperti: garam, makanan dalam kemasan, daging merah, minuman berpemanis buatan, minuman beralkohol, dan sebagainya.
Maka sejak saat itu saya rajin makan satu blimbing wuluh setiap hari, selain mengatur pola makan. Tambahan blimbing wuluh, atau bilimbi, membantu mengendalikan tekanan darah, kolesterol, gula darah.
Saya memetik dari pohon dan langsung melahapnya. Menyantap buah blimbing segar membuat mata sebelah memicing. Menahan kecut yang sangat.
Sudahkah Anda memakan buah belimbing wuluh segar?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H