Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Rujak Cingur dan Misleading Sebab Bertutur Tidak Lengkap

29 Agustus 2023   12:05 Diperbarui: 2 September 2023   08:24 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: rujak cingur khas Surabaya. (Sumber: SHUTTERSTOCK/MISBACHUL MUNIR via kompas.com)

Tahun 1985 jembatan Suramadu belum ada, sehingga kami naik feri dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Kamal.

Selanjutnya jalan darat naik Colt T-120 yang melaju kencang sepanjang 17 km. Sopir angkutan umum itu mengabaikan bunyi peringatan kecepatan di spidometer.

Seporsi rujak cingur (dokumen pribadi)
Seporsi rujak cingur (dokumen pribadi)

Tiba di alun-alun Kabupaten Bangkalan menjelang petang. Seraya tersenyum simpul saya mengingatkan agar teman-teman menjaga leher masing-masing.

Serentak mereka celingukan dengan muka pucat, membayangkan clurit yang sekali tebas membuat kepala seseorang terpisah dari badan. Saya kira itu satu khayal berlebihan.

Tiba di rumah paman, semuanya membersihkan diri. Pemilik rumah mentraktir santapan malam di gerai sate Mak Cenneng di depan bioskop Purnama.

Besoknya saya mengajak mereka makan rujak. Serentak tiga teman mengangguk.

Menurut mereka, satu tawaran bagus di hawa siang yang panas menyergap. Udara Bangkalan lebih kering dan gerah. Berbeda dengan Bandung.

Setelah membuat bumbu, penjual di satu sudut jalan itu mulai mengiris mangga muda, kedondong, bengkuang, mentimun. Memasukkan sejumput sayur matang, potongan tempe tahu goreng dan cingur. Lalu mengaduk rata.

Wajah teman-teman tercengang tanpa bisa berkata-kata.

Penjual membelah sepi dengan berkata lantang khas orang Madura, "nekah ngangguy topak apah nase?" (Ini pakai ketupat atau nasi?)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun