Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kenapa Warung Ini Lebih Laris Dibanding Kedai Sejenis?

19 Juli 2023   09:05 Diperbarui: 19 Juli 2023   09:17 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati menjual menu serupa, tetapi kenapa sebuah warung penyedia hidangan sarapan lebih laris dibanding kedai serupa di tempat lain?

Apakah pakai ilmu pelaris bantuan dukun? Mari kita lihat.

Selain bubur, lontong sayur, doclang terdapat penjual menu sarapan. Kedai seperti ini demikian populer di Kota Bogor.

Penjual nasi uduk berikut gorengan dengan mudah dapat dijumpai di berbagai sudut. Di pinggir jalan. Di dalam gang. Pokoknya di sekitar tempat keramaian atau dilalui pelintas.

Ada beragam skala usaha penjual nasi uduk, baik dihitung dari luas tempat maupun ragam menu dijual.

Warung paling sederhana menyediakan menu standar berupa nasi uduk dan gorengan.

Di kedai lebih komplit tersedia tambahan lauk untuk nasi uduk, seperti telur balado atau tongkol balado. Selain menu standar, dijual pula lontong sayur, pecel bumbu ulek, lontong bumbu (pesor), mi/bihun goreng, dan lainnya. Beragam pilihan menu sarapan.

"Warung Emak. Menjual nasi uduk, pecel, lontong sayur, aneka gorengan," bunyi spanduk di kedai penjual menu sarapan di halaman rumah.

Selain menu di atas, senyatanya tersedia juga produk:

  • Lauk untuk nasi uduk (telur/tongkol balado, perkedel, kadang semur jengkol).
  • Ketan serundeng.
  • Buras (lontong) isi oncom.
  • Pisang rebus.
  • Ketimus (lemet), yaitu olahan dari singkong parut diisi gula merah.
  • Kopi seduh.

Dengan ragam menu di atas maka Warung Emak tergolong komplit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun