Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendapatkan Nomor Antrean "Besar" kendati Datang Pagi

16 Juli 2023   07:09 Diperbarui: 16 Juli 2023   07:13 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Datang jam 7 pagi dapat nomor antrean 132 (dokumen pribadi)

Bagi yang sibuk tidak perlu menunggu, asal mau bolak-balik. Ambil nomor, lalu tinggalkan. Datang lagi pas waktu penyerahan resep sesuai nomor antrean, setelah itu tinggalkan lagi. Kembali ambil obat sore atau besoknya.

Saya tidak begitu, karena tidak sibuk dan punya banyak waktu luang. 

Berlama-lama di apotek adalah sebuah rekreasi atau mencari suasana berbeda untuk mendapatkan inspirasi menulis.

Nah yang hendak diceritakan adalah keprihatinan saya, kenapa untuk menebus obat tanggungan BPJS perlu waktu berjam-jam.

Ratusan pengantre umumnya adalah pengambil obat untuk penyakit kronis. Sebagian besar sudah tidak muda. Beberapa menggunakan tongkat. Lainnya berjalan tidak lurus terhuyung-huyung.

Petugas tampak terbatas: dua orang penerima resep, apoteker, dan beberapa orang bagian pengemasan obat (tidak dapat dihitung sebab tidak terlalu kelihatan).

Terinformasi bahwa apotek di Kota Bogor yang bisa melayani resep BPJS ada 4 lokasi.

Terkait lamanya antrean obat, paling tidak ada dua keheranan saya.

Pengambilan Nomor Antrean

Potongan kartu yang ditulis dengan spidol diambil secara manual dari pagi buta. Beberapa orang mengambil lebih dari satu nomor antrean, entah alasannya apa, dan mereka belum tentu datang tepat waktu.

Itu menjelaskan, mengapa saya terlewat meski memegang nomor besar yang mestinya belum tiba waktunya dipanggil.

Hari gini mestinya bisa dibuat mekanisme atau aplikasi antrean secara online, demi otomatisasi antrean dan mempercepat pelayanan.

Jumlah Apotek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun