Segelas kopi pekat dengan rasa manis samar-samar. Gaya racikan yang aku suka. Nikmat diseruput pelan-pelan pada pagi indah.
Menyenangkan sekaligus menenangkan, sehingga ada cukup alasan duduk berlama-lama.
Tempat itu bukanlah bisnis kopi waralaba global yang menggerus isi dompet.
Bukan pula gerai bentukan anak muda lokal, yang demikian subur menjamur di kota-kota seluruh negeri.
Kedai nasi sederhana di ujung jembatan. Tersedia aneka masakan bersahaja.Â
Kalian tidak akan menemukan olahan daging. Teteh)* penjual pasti kebingungan menentukan harga jual.
Tersedia: ayam masak kecap, oseng ati ampela, goreng ikan, tahu tempe, telur ceplok kecap, sambel kentang, sayur matang, dan aneka makanan terjangkau.
Tidak. Tidak. Aku tidak sedang sarapan. Datang ke sini dalam keadaan sudah makan pagi.
Tadi pagi aku bikin nasi goreng dari setengah sisa nasi uduk semalam. Menggunakan irisan bawang merah dan putih, telur dikacaukan bersama rajangan daun bawang, ditumis dengan margarin.
Sedangkan nasi uduk semalam merupakan hasil membeli dari warung tenda di dekat Kantor Polsek.