Bima Arya mengecek kesesuaian alamat peserta PPDB zonasi SMP-SMA dengan kenyataan di lapangan.
Dua sekolah menengah favorit tersebut berada di area di depan Istana Bogor. Di sekelilingnya merupakan area perkantoran (umumnya instansi pemerintah), Gereja, dan sebuah sekolah milik swasta.
Permukiman terdekat berada di sekitar Gang Selot dan Jalan Kantor Batu. Ke sanalah Bima Arya mencari tahu kebenaran.
Beberapa waktu sebelumnya, mencuat keluhan warga perihal kejanggalan alamat peserta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Untuk itu Pemkot Bogor membuka Layanan Aduan Khusus PPDB online.
Indikasi manipulasi data alamat calon siswa kemudian langsung ditelusuri oleh politisi PAN itu.
Hasilnya?
Wali Kota Bogor menemukan kecurangan terkait PPDB di dua sekolah, di antaranya:
- Calon anak didik pindah Kartu Keluarga (KK) dekat sekolah diincar.
- Titip nama calon anak didik di KK warga sekitar.
- Numpang alamat di kontrakan kosong atau rumah kos yang dihuni kaum pekerja.
Apakah kecurangan melibatkan aparat kependudukan?
Dalam kesempatan berikutnya, Wali Kota akan meninjau Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) serta Dinas Pendidikan (Disdik). Bima Arya juga melakukan investigasi ke semua sekolah di Kota Bogor.
Berita selengkapnya dapat dibaca di sini.