Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Heboh Rumput JIS dan Konstruksi Lapangan Sepakbola

5 Juli 2023   14:09 Diperbarui: 5 Juli 2023   14:19 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto rumput JIS. (KOMPAS.com/Ahmad Zilky)

Pagi-pagi sudah rame! Rumput JIS menjadi perbincangan hangat di jagat Twitter. Topik ini "trending in Indonesia". Apa pasalnya?

Selasa (4/6/2023) siang, Basuki Hadimuljono bersama Ketua PSSI Erick Thohir, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono serta rombongan meninjau stadion JIS.

Dalam akun Instagramnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu menyatakan, dengan kondisi sekarang rumput lapangan Jakarta International Stadium jelas tidak masuk standar FIFA.

Selanjutnya, Erick Thohir mengatakan bahwa rumput lapangan merupakan satu fokus perbaikan, agar JIS memenuhi standar FIFA.

Beragam tanggapan warganet. Satu akun Twitter mencuit, rumput hybrid di JIS dipasang sesuai rekomendasi FIFA. Akun lain mengangap rumput JIS ternyata cuma karpet. Artinya, ada dua kelompok bereaksi berbeda. Seperti biasa.

Perdebatan berkembang dan akan surut dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Kelak ada topik lain lebih renyah dan hangat diperbincangkan.

Ihwal rumput JIS tidak dapat dibahas secara utuh, mengingat tidak ada data cukup untuk mengulasnya. Biarlah para ahli bekerja.

Dalam naskah FIFA Quality Concept for Fooball Turf terdapat tiga lapisan standar internasional, yaitu: alami (natural), sintetis, dan hybrid atau perpaduan dari serat sintetis dan rumput alami (sumber).

Saya pernah terlibat dalam tim pembutan stadion mini dengan lapisan rumput alami di Kabupaten Bogor.

Lapangan sepakbola dengan ukuran sesuai ketersediaan lahan. Fasilitas tersedia pun turut disesuaikan. Lapangan mini dibangun untuk memfasiltasi minat sepakbola warga kecamatan. Tujuannya lebih kepada pembinaan.

Lapisan-lapisan pembentuk dibuat sedemikian rupa. agar lapangan nyaman dan aman digunakan dalam latihan maupun pertandingan bola amatir antar kecamatan.

Konsultan Perencana merancang konstruksi lapangan sepakbola dengan lapisan rumput (turf) alami.

FIFA Natural Turf Guidelines menyebutkan, metode digunakan dalam membangun lapangan akan dipengaruhi oleh: kualitas lapangan yang diperlukan; anggaran dan ketersediaan sumber; serta iklim setempat (sumber).

Terkait iklim maka ada 2 jenis lapangan, yaitu dengan rumput musim dingin dan dengan rumput musim panas.

Rumput musim panas tumbuh bagus di daerah tropis dan mediterania, dengan suhu 27--35 derajat Celcius. Maka jenis rumput yang direkomendasi adalah:

  • Rumput Bermuda (Cynodon dactylon);
  • Rumput Zoysia (Zoysia japonica dan Zoysia matrella) atau biasa dikenal sebaga rumput manila.
  • Rumput Paspalum (Paspalum vaginatum). Dikenal dengan nama rumput kerbau dan rumput bahia.

Pada proyek-proyek di atas, praktiknya hanya satu lapangan ditanami rumput Bermuda. Sedangkan dua lapangan di lokasi berbeda menggunakan rumput gajah mini.

Hal itu berkaitan dengan ketersediaan anggaran. Dan Bill of Quantity, atau uraian tentang kuantitas dan kualitas (spesifikasi), memperkenankan penggunaan rumput seperti karpet itu.

Paling penting adalah pembuatan sistem drainase, meratakan permukaan lapangan, dan pemeliharaan.

Maka tanah lapang yang bergelombang dibongkar. Digali dengan kedalaman tertentu agar bisa diisi dengan lapisan-lapisan untuk penyerapan dan saluran air.

Tanah digali, diperkeras, dan diratakan menggunakan alat berat. Pada bagian-bagian tertentu disodet untuk meletakkan pipa HDPE berlubang-lubang (perforated), yang dilapisi dengan kain geotekstil.

Kemiringan pipa diatur agar air mengalir ke sumur resapan sedalam 5 meter di sisi-sisi lapangan. Dinding bagian atasnya dilubangi, untuk limpasan yang berujung di selokan beton di luar lapangan.

Di sekeliling pipa perforated dan di atas tanah yang sudah digali dihampar batu kerikil, bukan batu split. Tebal lapisan 15 sentimeter diratakan, kemudian digelar pasir pasang setebal 20 sentimeter.

Berikutnya adalah lapisan penutup, terbuat dari pasir dicampur pupuk kandang. Ia merupakan media tanam bagi rumput. Kenapa tidak memakai tanah? Tanah cenderung becek dan berlumpur ketika hujan.

Untuk memasikan tiap lapisan dan permukaan lapangan telah rata, digunakan Theodolite.

Terakhir adalah penanaman rumput. Selama proses perkuatan akar, rumput ditaburi top dress (jenis pasir sangat halus, bukan tanah). Tujuannya untuk meratakan permukaan cekung (tampak saat ada genangan air).

Dalam waktu 3 bulan rumput akan tumbuh bagus, tentu dengan penyiraman dan pemberian pupuk tepat. Selain penyiraman, pemeliharaan akan meliputi pemangkasan rumput dan pencungkilan gulma.

Sedikitnya perlu waktu 6 bulan setelah pekerjaan 100% selesai, agar lapangan sepakbola dapat digunakan.

O ya, lapangan sepakbola seperti di atas tidak boleh "diinjak" oleh selain manusia. Bisa-bisa membuat permukaannya bergelombang, bahkan merusak struktur.

Lapangan dengan sistem drainase dan lapisan-lapisan membuat pemain aman dan nyaman bermain sepakbola.

Alamak! Ihwal polemik rumput JIS jadi melebar. Cukup ah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun