Lapisan-lapisan pembentuk dibuat sedemikian rupa. agar lapangan nyaman dan aman digunakan dalam latihan maupun pertandingan bola amatir antar kecamatan.
Konsultan Perencana merancang konstruksi lapangan sepakbola dengan lapisan rumput (turf) alami.
FIFA Natural Turf Guidelines menyebutkan, metode digunakan dalam membangun lapangan akan dipengaruhi oleh: kualitas lapangan yang diperlukan; anggaran dan ketersediaan sumber; serta iklim setempat (sumber).
Terkait iklim maka ada 2 jenis lapangan, yaitu dengan rumput musim dingin dan dengan rumput musim panas.
Rumput musim panas tumbuh bagus di daerah tropis dan mediterania, dengan suhu 27--35 derajat Celcius. Maka jenis rumput yang direkomendasi adalah:
- Rumput Bermuda (Cynodon dactylon);
- Rumput Zoysia (Zoysia japonica dan Zoysia matrella) atau biasa dikenal sebaga rumput manila.
- Rumput Paspalum (Paspalum vaginatum). Dikenal dengan nama rumput kerbau dan rumput bahia.
Pada proyek-proyek di atas, praktiknya hanya satu lapangan ditanami rumput Bermuda. Sedangkan dua lapangan di lokasi berbeda menggunakan rumput gajah mini.
Hal itu berkaitan dengan ketersediaan anggaran. Dan Bill of Quantity, atau uraian tentang kuantitas dan kualitas (spesifikasi), memperkenankan penggunaan rumput seperti karpet itu.
Paling penting adalah pembuatan sistem drainase, meratakan permukaan lapangan, dan pemeliharaan.
Maka tanah lapang yang bergelombang dibongkar. Digali dengan kedalaman tertentu agar bisa diisi dengan lapisan-lapisan untuk penyerapan dan saluran air.
Tanah digali, diperkeras, dan diratakan menggunakan alat berat. Pada bagian-bagian tertentu disodet untuk meletakkan pipa HDPE berlubang-lubang (perforated), yang dilapisi dengan kain geotekstil.
Kemiringan pipa diatur agar air mengalir ke sumur resapan sedalam 5 meter di sisi-sisi lapangan. Dinding bagian atasnya dilubangi, untuk limpasan yang berujung di selokan beton di luar lapangan.