Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Lebih Bagus Mana, Jualan Lewat Lokapasar atau Medsos?

27 Juni 2023   09:09 Diperbarui: 28 Juni 2023   20:21 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto memilih jualan lewat marketplace atau medsos oleh Canva Studio dari Pexels

Kali ini pertanyaan dalam topik pilihan Kompasiana demikian menggelitik. Lebih menguntungkan jualan melalui lokapasar (marketplace) atau media sosial (medsos)?

Beberapa tahun belakangan bermunculan ruang (platform) berkumpulnya penjual barang, sebagai alternatif dari toko gerai yang benar ada di dunia nyata.

Di dalam ruang virtual penjual dan pembeli bertemu, melakukan transaksi, hingga kirim pesanan ke alamat konsumen. Mudah, cepat, dan relatif aman.

Penjualan melalui medsos juga berkembang pesat. Dengan jangkauan tidak terbatas, medsos menyediakan ruang pemasaran dan untuk membangun reputasi bisnis.

Kira-kira, berjualan di dunia maya (lokapasar dan medsos) bermanfaat untuk:

  • Melebarkan jangkauan pemasaran.
  • Promosi dengan biaya hemat.
  • Berpotensi meningkatkan penjualan.

Khusus di lokapasar ada fitur rating dan testimoni konsumen, yang akan berpengaruh terhadap reputasi penjual. Ditambah, pengaturan transaksi oleh pihak lokapasar. Transaksi cenderung lebih terjamin keamanannya.

Berbeda dengan di medsos, yang benar-benar mengandalkan kepercayaan dengan risiko terjadinya hit and run. Misalnya, setelah pembayaran ternyata penjual menghilang bak ditelan bumi.

Empat atau lima tahun lalu saya mencari tahu cara berjualan melalui lokapasar. Namun berhubung gagasan belum matang, maka sampai hari ini rencana masih menggantung di kepala.

Sedangkan melalui medsos, tepatnya Facebook, saya sukses melahirkan satu transaksi untuk pertama dan terakhir kalinya.

Barang yang dijual adalah 1 set (4 buah) beauty rims, untuk VW Type I (Beetle) dan VW Karmann Ghia produksi di bawah tahun 1964.

Barang baru, tetapi buatan lama (New Old Stock alias NOS) itu merupakan ring hiasan untuk mempercantik lingkaran roda mobil. Terbuat dari stainless steel, aksesoris tersebut merupakan rare item.

Berhubung benda tersebut tidak dipakai, maka saya tawarkan melalui Facebook. Ditayangkan di sebuah grup penjualan barang-barang untuk mobil Volkswagen versi tahun lama.

Responsnya menggembirakan. Banyak yang menyatakan minat, namun satu peminat dari Bali demikian intens berkomunikasi melalui jalur pribadi. Tentu setelah saling bertukar nomor WA.

Saya memahami, penggemar VW tersebut sedang melakukan penjajakan: apakah si penjual dapat dipercaya?

Akhirnya tercapai kesepakatan pembelian. Dengan kepercayaan penuh ia mentransfer sejumlah uang yang tidak sedikit.

Saya pun mengirimkan foto proses pembungkusan. Pengemasan menggunakan bubble wrap, ditutup dengan karton tebal (dus bekas pembungkus rokok).

Usai itu, segera ke kantor perusahaan ekspedisi. Foto resi langsung saya kirim ke pembeli disertai keterangan perkiraan waktu sampai.

Dua atau tiga hari kemudian mendapat kabar bahwa barang pesanan telah tiba. Beauty rims diterima sesuai keterangan dan tanpa cacat dalam pengiriman.

Itu pengalaman pertama dan terakhir menjual barang  melalui Facebook.

Jadi pengalaman berjualan melalui ruang virtual amatlah minimal, sehingga saya tidak dapat menggambarkan perbedaan dinamika berjualan melalui lokapasar dan medsos.

Namun demikian tata cara berniaga secara umum tetaplah serupa, baik melalui lokapasar, medsos, maupun gerai di dunia nyata.

Saya menyarikan dari pengalaman berjualan di dunia nyata kiat-kiat sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi Segmen Pasar Paling Relevan

Kegiatan ini terkait langkah memahami kebutuhan, preferensi, dan karakteristik kelompok calon pembeli yang paling mungkin tertarik dengan produk dijual.

2. Menentukan Harga Jual yang Sesuai

Meliputi pertimbangan perolehan keuntungan dengan nilai yang akan diterima oleh pembeli. Harga jual memenuhi ekspektasi pembeli atas kualitas, keunikan, dan manfaat produk tanpa mengorbankan penjumlahan dari harga pokok, overhead, keuntungan, dan biaya lainnya.

3. Melakukan Promosi Secara Terus Menerus dan Tepat Sasaran

Melibatkan visibilitas dan kehadiran produk secara konsisten di pasar relevan. Menggunakan media, cara penyampaian, dan waktu tepat.

4. Memanfaatkan Kekuatan Jaringan untuk Perluasan Pasar

Memanfaatkan jaringan dimiliki (kerabat, teman) untuk merekomendasikan produk; melakukan kolaborasi; ikut event yang dapat meluaskan pemasaran produk; customer get customer dengan insentif bagi pelanggan yang memberikan rujukan produk kepada orang lain.

5. Melaksanakan Pelayanan terbaik (Excellent Service)

Mencakup pelayanan ramah, responsif, dan menyajikan pengalaman menyenangkan bagi pembeli

6. Membangun Hubungan Lebih Personal

Yaitu membuat pelanggan merasa diistimewakan dan dihargai, semisal mengingat nama dan pilihan produk kesukaan. Langkah ini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan kepada usaha.

7. Memantau Persaingan Usaha Sejenis

Mengamati kekuatan, kelemahan, dan strategi pesaing sebagai bahan masukan. Demi melahirkan inovasi menguntungkan bagi pengembangan usaha Anda.

8. Menjaga Penampilan Tempat, Personil, dan Produk

Dengan selalu menjaga kerapian, estetika, kualitas, dan profesionalisme person terlibat dalam usaha.

9. Merespons Cepat Keinginan dan Keluhan Pelanggan

Responsif terhadap harapan disampaikan oleh pelanggan, betapa pun menyakitkan. Dengarkan keluhan dengan baik dan komunikasikan tawaran solusi sepadan pada waktu tepat. Artinya, ada tindak lanjut.

10. Mengevaluasi Kinerja Usaha Secara Berkala

Menilai performa tempat, personal, pelayanan, dan personil untuk sebagai perbaikan. Kinerja usaha bagus secara tidak lengsung dapat memberikan pengalaman bagus bagi pelanggan.

***

Demikian kiat-kiat di atas disampaikan. Seyogianya, pedoman ringkas tersebut menjadi perhatian utama bagi mereka yang terjun dalam dunia entrepreneur.

Fokus yang akan membawa kepada pencapaian keberhasilan usaha penjualan barang atau jasa, yakni: laba bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun