Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Meski Kerja bagai Batu Loncatan, Tidak Berarti Kerja Santai

7 Juni 2023   07:08 Diperbarui: 18 Juni 2023   18:20 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerja santai. (Sumber: Muntazar Mansory dari Pixabay)

Bagi pekerja yang sedang mencari tempat kerja sesuai keinginan, berada di tempat kerja sementara atau yang sebagai batu loncatan seyogianya tetap melakukan hal-hal berikut:

  • Fokus perhatian kepada pekerjaan sekarang, daripada melulu memikirkannya sebagai batu loncatan.
  • Tidak bersantai, tetapi menetapkan disiplin kerja dalam diri. Etos kerja ini akan menjadi kebiasaan yang akan menjadi nilai tambah dalam catatan karier.
  • Bekerja baik dengan berusaha mencapai target dan menciptakan prestasi. Ini bisa menjadi portfolio bagus dalam wawancara berikutnya.
  • Menjalankan pekerjaan sekarang secara serius, agar menjadi tinjauan berguna bagi perekrut di perusahaan lain.
  • Fokus, disiplin, serta bekerja baik dan serius merupakan proses untuk menjadi pekerja bermutu. Jangan dirusak dengan bekerja asal-asalan.
  • Tidak ada salahnya meningkatkan keterampilan (hard skill dan soft skill) demi meningkatkan kompetensi.

Satu waktu perilaku, penampilan, dan gaya bekerja di atas menjadi rekam jejak penting dalam meraih pekerjaan impian.

Jadi, meskipun pekerjaan sekarang bersifat sementara, tetaplah berlaku profesional sesuai tugas diberikan oleh kantor. Jangan menyepelekan pekerjaan batu loncatan. Bekerja serius dan tidak asal-asalan.

Terus menerus kerja santai akan memburukkan performa Anda sebagai pekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun