Secara rahasia para pihak terlibat melakukan pertemuan, percakapan, dan komunikasi (misalnya, menggunakan HP jadul agar sulit disadap).
Substansi perencanaan atau kajian direkayasa sehingga persyaratan terkandung dapat dipenuhi oleh pihak tertentu, yang diproyeksikan sebagai pemenang.
Dengan demikian, bahkan sebelum pengumuman tender secara terbuka, oknum pihak penyedia jasa telah bersekongkol dengan pihak calon pemenang. Pemenang sudah dipastikan. Peserta lelang lainnya adalah penggembira dan pendamping.
Kolusi tidak gratis. Calon pemenang tender atau pihak yang punya "jatah proyek" membayar sejumlah uang. Makanya, ada hubungan jangka panjang jika mematikan perilaku "nyontek" dan plagiasi sejak usia sekolah.
Kemahalan dan Mark up Harga
Kemahalan dipakai untuk mengatasi disparitas harga pada tiap-tiap daerah. Harga bahan bangunan di wilayah tetentu bisa saja berbeda dengan daerah lain.
Maka dibuat Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK), yaitu tabel yang memuat tingkat kemahalan konstruksi satu kabupaten/kota diukur dari sebuah kota acuan (bps.go.id).
IKK mewakili harga yang dikalkulasi berdasarkan letak geografis sebuah daerah. Makin terpencil, makin tinggi pula tingkat harga di daerah itu.
Maka proyek pembangunan 4.200 BTS berikut infrastruktur pendukung di daerah 3T menjadi kue empuk, bergizi tinggi, dan sangat lezat bagi Johny G Plate dan komplotannya.
Mereka dengan suka cita melakukan mark up harga dan membaginya. Apakah partai pendukungnya kebagian? Entah ya!
Pembayaran BTS Belum Terbangun
Sejatinya pembayaran dapat dilakukan apabila telah diterbitkan Berita Acara Serah Terima. Ditandatangani oleh kontraktor pelaksana, pengawas (dari pihak pemberi kerja maupun konsultan), dan pejabat pembuat komitmen mewakili Kuasa Pengguna Anggaran.
Penandatanganan telah melewati rangkaian laporan perkembangan dan pemeriksaan bersama. Berita acara menyatakan bahwa semua pekerjaan telah selesai sesuai dengan spesifikasi.