Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rahasia Bugar Wajah Cerah Pedagang Tarumpah di Usia 77

10 Mei 2023   07:08 Diperbarui: 10 Mei 2023   07:02 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Sudarmo, 77 tahun, penjual tarumpah keliling (dokumen pribadi)

Lelah berjalan kaki, saya ngadem di sebuah warung. Telah duduk seorang pria bertopi mengenakan hem lengan panjang digulung, celana pantalon, dan bersepatu. Rapi. Bersih.

Wajahnya berseri-seri. Senyumnya mengembang seraya mengangkat secangkir kapucino.

"Mari ngopi!"

Ajakan ramah. Membuat saya memesan kopi hitam setelah menandaskan segelas air mineral. Kemudian perbincangan hangat mengalir begitu saja.

Ia sedang beristirahat di tengah perjalanan keluar masuk permukiman menjajakan tarumpah. Sinonim dengan terompah, tarumpah merupakan alas kaki terbuat dari kulit asli dengan sol dari karet mentah.

Tali kulitnya berfungsi serupa tali sandal jepit. Sebagian memegang kaki. Bagian tengah depan diapit jempol kaki dan salah satu jari kaki.

Tarumpah dalam kantong plastik (dokumen pribadi)
Tarumpah dalam kantong plastik (dokumen pribadi)

Tarumpah adalah alas kaki buatan Tasikmalaya. Tersohor sebagai sandal awet dengan kualitas bagus. Kasut buatan tangan dengan jelujur jahitan khas.

Produk jadoel yang mungkin tidak populer di kalangan milenial. Sebaliknya, ia punya penggemar setia. Ridwan Kamil, misalnya.

Pedagan tarumpah, Sudarmo 77 tahun, masih tampak gagah dengan wajah cerah.

"Asli Ciamis? Bukankah..."

"Banyak orang bertanya begitu. Saya lahir di Ciamis. Orang tua asli Ciamis."

Dari bujangan berkeliling menjual tarumpah. Pria itu mengambil barang dagangan dari pengrajin di Tasikmalaya.

Bermukim di Kota Bogor, ia berkeliling menjual Rp100 ribu sepasang. Dapat diangsur tiga kali dengan pembayaran tiap bulan.

"Kalau ada yang nunggak?"

"Tidak usah dikejar-kejar. Nanti juga akan bayar. Kalau tidak, ikhlaskan. Gusti Allah pasti memberi ganti dalam bentuk lain."

Bisa jadi ia sudah berpengalaman menghadapi beragam karakter orang. Atau, di dalam dirinya telah terbentuk sistem identifikasi pembeli: mana kadal mana pelanggan jujur.

Dulu menjajakan sandal dengan gerobak. Seiring dengan berkurangnya penjualan, sekarang menjajakan 2 kantong plastik berisi total 60 pasang tarumpah selama 10 hari.

Pak Sudarmo mengaku tidak memiliki penyakit aneh-aneh, semisal: jantung, diabetes, obesitas, stroke, dan semacamnya. Bugar dengan wajah cerah senantiasa ramah.

Pria tersebut tampak lebih muda dari umurnya. Mendekati usia 80 bagai 60-an. Beda dengan saya, belum genap 60 tampang sudah 70. Boros banget akibat kerap kusut.

Begini kuncinya:

  • Jalan kaki. Dari muda hingga punya anak cucu berkeliling jalan kaki keluar masuk kampung berjualan tarumpah.
  • Tidak membebani pikiran dengan keinginan muluk.
  • Bersabar, terutama menghadapi pembeli nakal.
  • Bila tidak dibayar, tidak merasa kehilangan. Meyakini akan memperoleh pengganti pada sisi lain.
  • Senantiasa bersyukur dengan berapa pun penghasilan.

Beliau tidak menyebutkan tentang istirahat cukup dan menjaga pola makan sehat. Mungkin sudah tertanam.

Ternyata rahasia dituturkan amatlah sederhana. Sejatinya merupakan hal-hal terpikirkan, tetapi saya belum tentu bisa melaksanakannya. Itu masalahnya.

Pak Sudarmo hingga 77 tahun membuktikan dengan fisik bugar, berjalan tegak, tidak punya penyakit kronis. Ketika berujar, intonasinya jelas. Tidak terbata-bata atau bergetar.

Paling kentara: wajah beliau berseri-seri (satu tanda sehat), penuh senyum, dan ramah. Keadaan yang melukiskan kepercayaan diri tinggi dan pribadi tidak terbebani masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun