Tentang pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab memang saya baru mengerti sekarang, kendati tidak mendalam. Namun pengalaman mengerjakan proyek di Puncak Cihargeum memberikan cakrawala berbeda, yang akan saya rangkum di bawah.
Meski berkunjung dalam rangka bisnis, berada di Tebing Keraton saya berkesempatan menikmati pemandangan alam luar biasa. Ia menjadi cara menyenangkan untuk rehat sejenak.
Pemandangan memesona itu ada di Bandung. Berwisata Di Indonesia Aja. Tidak perlu jauh-jauh melancong ke luar negara. Saya Bangga Berwisata di Indonesia.
Namun menikmati wisata alam juga harus diikuti dengan turisme bertanggung jawab. Menjaga kelestarian sehingga sampai generasi berikutnya. Oleh karena itu, tanggung jawab individual wisatawan hendaknya dilakukan dengan:
- Menggunakan kemasan yang dapat dipergunakan lagi, misalnya membawa kotak makan (luch box) dan botol minum (tumbler) untuk menyimpan bekal.
- Mengurangi produksi sampah.
- Tidak membuang sampah sembarangan.
- Tidak mengganggu keadaan alam atau warisan budaya setempat.
- Mematuhi aturan, kebiasaan, dan panduan lokal.
- Membeli souvenir, hasil kerajinan, hasill pertanian, atau makanan minuman dijual agar menggerakkan perekonomian sekitar.
- Dalam situasi tertentu, ini  bisa ditambahkan: melibatkan warga setempat dalam proses pembangunan terkait destinasi wisata di wilayah tersebut.
Jadi, sustainable & responsible travel adalah wisata dengan meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif turisme.
Dengan itu, wisata keindahan alam dan warisan budaya di Indonesia akan berkelanjutan, apabila wisatawan bertanggung jawab terhadap --antara lain--aspek lingkungan, sosial, kultur, manfaat ekonomi.
Penting diingat, kita harus senantiasa Bangga Berwisata di Indonesia. Menikmati keelokan pemandangan alam, seni budaya, dan keramahtamahan penduduk lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H