Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Sehat dan Fit Selama Ramadan bagi Penderita Stroke

6 April 2023   17:07 Diperbarui: 6 April 2023   17:10 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar makanan segar dan menyehatkan oleh Christine Sponchia dari Pixabay

Ada pertentangan batin, antara memenuhi kewajiban dan menimbang kesehatan. Bagaimana penderita stroke berpuasa, tapi tetap sehat dan fit?

Penyakit menahun atau kronis adalah penyakit tidak menular. Akibat diet buruk, pengaruh lingkungan termasuk merokok dan minuman alkohol, dan karena keturunan. Meliputi gagal jantung, diabetes, hipertensi, dan stroke.

Hampir lima puluh dua bulan lalu, darah berhenti memasok kebutuhan oksigen dan nutrisi bagi jaringan otak. Ada sesuatu yang menyumbat.

Sejak saat itu saya rajin, kalau tidak mau dibilang terpaksa, minum obat atas resep dokter spesialis. Penurun tekanan dan pengencer darah menjadi konsumsi seumur hidup.

Lainnya adalah obat meningkatkan kemampuan memori dan vitamin penguat sistem saraf. Belakangan ditambah obat penurun kadar kolesterol dan trigliserida.

Awalnya sempat ragu untuk ikut melaksanakan kewajiban tahunan bersama mereka yang normal. Apa saya mampu berpuasa?

Saat itu dokter menyarankan agar tidak berpuasa, karena mungkin kondisi belum stabil. Jadi saja bolong. Tidak berpuasa di Ramadan tahun 2019. Baru pada tahun berikutnya berpuasa.

Ternyata empat kali berpuasa Ramadan (2020-2023) tidak membuat kesehatan saya memburuk. Bahkan pengalaman selama berpuasa, tekanan darah cenderung stabil. Badan sehat dan fit, asalkan tidak berlebihan ketika menyantap makanan buka puasa dan sahur.

Menu makan tidak berbeda dengan hidangan di hari biasa. Makan makanan direbus, dikukus, atau dipenggang. Menghindari gorengan, makanan berlemak, makanan/minuman tinggi garam atau gula, dan lainnya yang sekiranya akan meningkatkan risiko bagi penderita stroke.

Belakangan diet lebih ketat lagi, akibat kolesterol dan trigliserida tinggi. Tidak makan nasi, roti dan olahan terigu, susu hewani, dan sebagainya.

Oleh karena itu saya hanya menonton perayaan buka puasa dengan aneka takjil yang menakjubkan. Memirsa mereka bikin beragam olahan mi instan ketika waktu imsak sudah mepet. 

Juga merasakan kegembiraan kerabat yang makan opor, ketupat, rendang, dan segala barang berlemak nanti ketika berlebaran.

Di bawah, saya akan menuliskan pengalaman dan cara agar tetap sehat dan fit selama berpuasa Ramadan, meski sedang dalam masa pengobatan.

Berkonsultasi dengan Dokter

Ada baiknya berdiskusi dengan dokter spesialis sebelum melaksanakan ibadah puasa. Mungkin saja dokter memberi arahan perihal perubahan jadwal minum obat, menyarankan kiat-kiat baik, atau melarang makan makanan tertentu.

Makan Makanan Gizi Seimbang

Antara karbohidrat, protein dan lemak sehat. Menghindari konsumsi GGL (Garam, Gula, Lemak) berlebihan.

Garam berlebih mengakibatkan lekas merasa haus. Kelebihan makanan/minuman bergula bikin lesu. Makanan mengandung lemak tinggi membuat lambung sesak, dan bisa saja memicu kenaikan berat badan.

Kurangi Kafein

Mengurangi minuman mengandung kafein, karena efek diuretiknya kerap membawa badan ke toilet. Meningkatkan risiko dehidrasi. Kadang-kadang saya minum kopi (encer) setelah berbuka puasa.

Air

Minum air secukupnya agar tubuh senantiasa terhidrasi selama berpuasa.

Makanan Pedas

Kurangi atau hindari hakan pedas. Makanan pedas dapat menimbulkan masalah percernaan dan menyulut rasa haus.

Makan Serat

Perbanyak makan serat, yang diperoleh antara dari lain buah segar (bukan olahan), sayur mayur, kurma.

Minum Obat

Atur ulang jadwal minum obat. Atas petunjuk dokter, saya wajib meminum obat. Selama Ramadan rutinitas itu nyaris tidak berubah.

Pada hari biasa minum obat sebelum dan sesudah sarapan. Begitu juga saat makan malam, sesudah dan sebelum menyantap makanan.

Di bulan Ramadan menggeser waktu minum obat. Menjadi sebelum dan sesudah makan sahur. Saat azan magrib, minum obat dan segelas air. Sesudah makan berat menelan obat lagi.

Rokok

Sekarang saya sudah berhenti merokok. 

Saat masih menjadi perokok, saya drastis mengurangi konsumsi rokok selama Ramadan. Dua sampai tiga batang setelah berbuka puasa sambil ngopi. Sahur tidak membakarnya.

Rokok jadi awet. Biasanya habis satu dua bungkus sehari, namun di bulan Ramadan satu pak rokok kretek bertahan sampai tiga hari. Dulu.

Cukup Tidur

Ini perlu agar besoknya tidak merasa lelah, ngantuk, dan sulit berkonsentrasi.

Memang sedikit berkurang. Mulai menyentuh bantal pukul 20.30 hingga 21.00. Bangun jam 3 atau setengah empat. Tidak masalah, yang penting tidur berkualitas.

Olahraga Ringan

Dulu sewaktu masih muda saya berolahraga di lingkar luar Senayan (Gelora Bung Karno), sambil ngeceng (jual tampang) ke artis sedang jogging. Sehat jiwa sehat mata, asalkan tidak melihat dengan penuh nafsu. Ngeceng tanpa nafsu, piye jal?

Sekarang olahraga paling mudah dan murah adalah berjalan kaki. Selama bulan Ramadan, kegiatan pindah dari pagi ke sore hari sebelum senja tenggelam. Tidak lama.

Menahan Amarah

Nah ini yang penting. Menurut pengalaman, tidak mampu mengendalikan emosi lalu meledak menjadi amarah merupakan tindakan impulsif penguras energi. Badan jadi lemas.

Jika menuruti ajakan tidak benar, maka keadaan amarah dapat diikuti dengan keinginan untuk ngrokok, ngopi, ngemil gorengan, pesen mi instan rebus pakai telur dan sayur, dan seterusnya.

Selain mengurangi makna puasa, nafsu marah menggiring kepada batalnya puasa.

***

Jadi dengan cara-cara di atas saya menjaga agar sehat dan fit selama Ramadan. Kiat yang berpengaruh positif terhadap kebugaran jasmani, kendati berpuasa dalam masa pengobatan.

Ditambah, bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah puasa bersama amalannya. Dengan harapan dapat menyehatkan rohani dan melembutkan jiwa dengan pengalaman spiritual selama Ramadan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun