Untuk sementara waktu, hindari mengonsumsi makanan minuman tertentu di saat buka puasa dan makan sahur. Tidak bagus untuk kesehatan dan kenyamanan.
Seyogianya pada bulan Ramadan kita tetap menjaga pola makan sehat dengan gizi seimbang. Caranya dengan mengonsumsi beragam makanan yang saling melengkapi dalam pemenuhan gizi.Â
Sederhananya, makanan minuman bernutrisi dikelompokkan berdasarkan fungsi utama, yakni:
- Sumber tenaga atau energi. Berasal dari beras, jagung, serelia (semisal gandum), ubi kayu, kentang, dan sejenisnya.
- Sumber unsur pengatur. Diperoleh dari sayur-mayur dan buah-buahan.
- Sumber zat pembangun. Didapat dari ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-kacangan, dan lainnya.
Penerapan gizi seimbang tidak hanya pada hari biasa, juga diimplentasikan selama bulan Ramadan dan pada perayaan Hari Kemenangan.
Maka selain penerapan gizi seimbang, selama Ramadan saya tidak makan makanan yang dapat meningkatkan bau mulut dan mengganggu pencernaan. Juga tidak minum kopi. Tidak merokok, karena memang sudah lama berhenti.
Ada alasan lain untuk tidak mengonsumsinya. Dari berbagai sumber diperoleh keterangan, beberapa makanan minuman sebaiknya dihindari saat berbuka puasa pun makan sahur.
Makanan Terlampau Pedas
Dapat mengakibatkan iritasi lambung, Â masalah pencernaan, hingga diare. Makanan pedas juga bisa mendorong rasa haus.
Meskipun kepekaan terhadap pedas berbeda pada setiap orang, sebaiknya kurangi dulu makan pedas selama bulan puasa terutama saat sahur.
Makanan Terlalu Berlemak
Menjadikan lambung sesak yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Menyebabkan waktu transit di lambung menjadi lama, berpotensi menimbulkan refluks asam lambung, dan meningkatkan jumlah kalori (pada gilirannya berpengaruh terhadap risiko kenaikan berat badan)
Makanan Tinggi Garam
Membuat cepat merasa haus hingga dehidrasi terutama di siang hari.
Makanan/Minuman Mengandung Gula Tinggi
Lekas meningkatkan gula darah, sebaliknya ia menyebabkan penurunan energi secara cepat. Gula sederhana membuat seseorang lesu tidak lama setelah mengonsumsinya.
Minuman Berkafein Tinggi
Kopi, teh, dan minuman berenergi mengandung kafein menyebabkan cepat merasa haus.
Minuman mengandung kafein memiliki efek diuretik yang memicu risiko dehidrasi. Tubuh mengalami percepatan laju urinasi, yaitu sering buang air kecil yang menyebabkan berkurangnya cairan tubuh.
Petai dan Jengkol
Nah ini salah dua makanan kesukaan saya. Namun di bulan Ramadan harus menjauhkan diri dari penganan yang menggugah selera ini. Dua bahan pangan tersebut meningkatkan risiko bau mulut dan urine. Membuat tidak nyaman bagi yang berpuasa.
Lebih spesifik, jengkol diketahui memiliki kandungan asam jengkolat. Unsur yang bertanggung jawab menimbulkan bau hawa mulut dan urine seusai menyantap jengkol.
***
Alasan-alasan di atas mendasari laku menghindari kelompok makanan minuman tersebut selama Ramadan, pun di hari-hari lain. (Kendati saya sulit mengabaikan olahan jengkol dan petai). Demi kesehatan dan kenyamanan selama berpuasa, selain memang diingatkan oleh dokter setiap kontrol kesehatan.
Jadi alangkah baik, memilih lalu mengonsumsi makanan minuman dengan gizi seimbang dan cukup mengandung nutrisi. Tubuh butuh asupan karbohidrat, protein, sayuran, dan buah-buahan, serta air yang cukup agar senantiasa terhidrasi selama berpuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H