Lekas meningkatkan gula darah, sebaliknya ia menyebabkan penurunan energi secara cepat. Gula sederhana membuat seseorang lesu tidak lama setelah mengonsumsinya.
Minuman Berkafein Tinggi
Kopi, teh, dan minuman berenergi mengandung kafein menyebabkan cepat merasa haus.
Minuman mengandung kafein memiliki efek diuretik yang memicu risiko dehidrasi. Tubuh mengalami percepatan laju urinasi, yaitu sering buang air kecil yang menyebabkan berkurangnya cairan tubuh.
Petai dan Jengkol
Nah ini salah dua makanan kesukaan saya. Namun di bulan Ramadan harus menjauhkan diri dari penganan yang menggugah selera ini. Dua bahan pangan tersebut meningkatkan risiko bau mulut dan urine. Membuat tidak nyaman bagi yang berpuasa.
Lebih spesifik, jengkol diketahui memiliki kandungan asam jengkolat. Unsur yang bertanggung jawab menimbulkan bau hawa mulut dan urine seusai menyantap jengkol.
***
Alasan-alasan di atas mendasari laku menghindari kelompok makanan minuman tersebut selama Ramadan, pun di hari-hari lain. (Kendati saya sulit mengabaikan olahan jengkol dan petai). Demi kesehatan dan kenyamanan selama berpuasa, selain memang diingatkan oleh dokter setiap kontrol kesehatan.
Jadi alangkah baik, memilih lalu mengonsumsi makanan minuman dengan gizi seimbang dan cukup mengandung nutrisi. Tubuh butuh asupan karbohidrat, protein, sayuran, dan buah-buahan, serta air yang cukup agar senantiasa terhidrasi selama berpuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H