Permintaan membubung, harga melambung. Harga mengangkasa, tapi tidak lantas menyurutkan keinginan berbelanja.
Sabtu jelang Ramadan. Pasar Anyar lebih padat dari sebelumnya. Padahal, katanya, harga bahan pangan merangkak naik. Harga bahan pangan lebih mahal dari biasanya, kok pembeli malah membeludak?
Pasar yang biasanya ramai, sekarang kian padat. Jalan sekitar perbelanjaan tradisional itu ruwet. Orang bercampur aduk dengan sepeda motor.
Mungkin mereka membeli bahan-bahan untuk cucurak, yaitu acara makan bersama sebelum bulan suci. Atau memborong barang yang akan diolah menjadi hidangan lezat sebagai persiapan Ramadan.
Maka lebih sulit bagi saya untuk menembus kepadatan tanpa tersenggol. Bahaya! Terserempet, bisa jatuh.
Tak jadilah membeli sesuatu di pasar. Tak jadilah saya mencari tahu tentang kenaikan harga barang-barang. Informasi sekilas, kata orang harga-harga naik.
Demi menyelamatkan diri, saya mencegat angkot. Keluar dari wilayah pasar dihadang oleh macet. Angkutan umum, sepeda motor, truk boks, orang, bertumpuk-tumpuk dijemur sinar matahari.
***