Untuk itu, mau tidak mau saya harus mengungkapkan hal ini: kamu memang pintar benar. Terima kasih ya. Sampai jumpa lagi. Bye bye cherio.
Eh, kayak berbicara dengan orang saja, ya!
ChatGPT berkata: Terima kasih banyak! Senang bisa membantu. Sampai jumpa lagi di lain waktu!
Akhirul Kata
Ketika memiliki gagasan, Anda bisa bertanya kepada ChatGPT, terkait mewujudkannya menjadi artikel. Model kecerdasan buatan ini akan menjawab dengan singkat, namun menyeluruh. Kurang, ya tanya lagi.
Interaksi dengan chatGPT telah menambah pandangan berharga terhadap artikel yang pernah saya buat. Mesin pintar tersebut menggunakan referensi kompeten yang cukup untuk mendukung pernyataan-pernyataannya.
Jadi, menurut hemat saya, hasil dialog dengan chatGPT dapat memperkaya artikel sedang atau akan dibuat.
Namun ia tetap perlu sentuhan rasa, pengamatan langsung, dan pengalaman agar karya tulis memiliki jiwa. Ciri khas yang menjadi signature seorang penulis.
ChatGPT bisa membuat artikel menjadi lebih bagus, asalkan tidak menyalin tempel begitu saja. Lagi pula, tidak elok menjiplak karya orang lain (dan mesin), lalu mengaku sebagai artikel buatan sendiri.
Disclaimer: Artikel dibuat setelah berinteraksi dengan ChatGPT. Sebagian isi artikel merupakan kalimat salin-tempel dari dialog box ChatGPT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H