Bukan keuntungan yang direken, tetapi pertimbangan melatih keterampilan berwirausaha. Keterampilan bisnis berkaitan dengan pengalaman rasa dan perhitungan.
Kalaupun akhirnya terlempar dari perusahaan, maka sebaiknya menyelenggarakan ini:
1. Diskusi dengan pasangan perihal PHK.
2. Menyampaikan secara bijak kepada keluarga dekat. Saat jaya kita berlaku bak raja minyak. Dulu membayar semua tagihan restoran ketika makan bersama keluarga besar. Kini tidak ada salahnya berkumpul di rumah makan dengan cara go Dutch alias BM (bayar masing-masing).
3. Berusaha mencari pekerjaan baru.
4. Membelanjakan uang tabungan secara cermat.
5. Mengikis rasa malu dan gengsi, lalu membuka usaha sesuai kebisaan yang menghasilkan keuntungan. Misalnya, berjualan pisang cokelat di atas mobil.
6. Apabila telah melatih diri dalam entrepreneurship, bolehlah bisnis kecil-kecilan dikembangkan dengan tetap memperhatikan asas kehati-hatian (prudent).
7. Jika usaha telah berkembang, maka tetaplah fokus. Meyakini bahwa garis penghidupan adalah sebagai enterpreneur, bukan lagi menjadi pegawai.
8. Senantiasa berdoa dan memohon kepada Yang Maha Kaya agar mendapatkan bimbingan.
***