Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kontrol Konsumsi Penganan Manis agar Anak Tetap Sehat

10 Februari 2023   20:58 Diperbarui: 10 Februari 2023   20:58 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu pengamat menggambarkan, salah satu pola hidup tidak sehat adalah mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi. Itu membuatnya khawatir.

Terinformasi, terjadi peningkatan 70 kali kasus diabetes anak berdasarkan data Januari 2023, ditimbang-timbang dengan kejadian sama di tahun 2010. 

Jumlah anak berobat karena menderita diabetes dengan menggunakan fasilitas BPJS bertambah 1.000 kasus, pada akhir 2022 dibanding tahun 2018.

Itu lantaran makanan minuman manis mudah dijangkau. Sementara kebijakan pemerintah dinilai "belum cukup melindungi". Tanpa intervensi pemerintah, dikhawatirkan kasus diabetes anak akan terus meningkat (bbc com).

Kita tunggu, seperti apa regulasi pemerintah terkait pembatasan kadar gula dalam makanan minuman kemasan, berhadapan dengan kepentingan industrialis.

Ketimbang berlama-lama menanti, kita sebagai orang tua baiknya melakukan langkah-langkah berikut:

  • Memahami anjuran mengonsumsi gula 50 gram, setara 4 sendok makan, per orang per hari (p2ptm.kemkes.go.id).
  • Mengetahui bahwa anak (2-18 tahun) disarankan tidak makan gula melampaui dari 25 gram (6 sendok teh) per hari. 
  • Anak usia kurang dari 2 tahun tidak diperkenankan mengonsumsi gula tambahan (alodokter.com).
  • Membaca label informasi pada makanan minuman kemasan. Atau memilih label "Pilihan Lebih Sehat" (mengandung gula 6 gram/mm) pada produk olahan.
  • Mengajak dan mengajarkan anak agar lebih banyak makan sayur dan buah.
  • Mengontrol penggunaan gula tambahan dengan membuat sendiri penganan manis. Lebih bagus mengikutsertakan anak dalam prosesnya agar ia menyukai kudapan bikinan sendiri.
  • Membiasakan anak minum air bening daripada minuman manis.
  • Mengurangi kebiasaan anak untuk jajan. Di antaranya menghindari membeli penganan mengandung gula tinggi, kue-kue, minuman manis.
  • Mendorong anak agar lebih banyak beraktivitas fisik ketimbang mager (malas gerak).
  • Menjadi teladan yang mengonsumsi makanan, minuman, dan menjalankan gaya hidup sehat.

Keterangan: makanan minuman manis adalah sebagian dari berbagai pemicu diabetes anak .

Anak-anak menyukai penganan manis. Celakanya, makanan minuman mengandung gula tambahan kian mudah didapat.

Tidak ada salahnya menerapkan langkah-langkah di atas demi kepentingan anak-anak. Sebagai upaya mengontrol konsumsi makanan minuman manis dalam batas diperkenankan. Agar kelak mereka senantiasa sehat dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun