Tawaran investasi usaha semacam itu berasal dari teman, kenalan baik, kerabat dekat. Muncul rasa tidak enak, apabila menolak. Timbul kekhawatiran, jika menyanggupi menanam modal. Situasi membingungkan.Â
Bagaimana cara menghadapinya?
Menurut pemahaman saya, sebelum itu perhatikan hal sebagai berikut:
- Memeriksa legalitas, apakah perusahaan memiliki izin menghimpun dana masyarakat.
- Menakar penawaran keuntungan wajar, ditimbang-timbang dengan umumnya imbal hasil investasi resmi.
- Tidak gampang tergoda iming-iming investasi dengan imbal hasil sangat bagus. Takada hasil tinggi dengan risiko rendah kecuali disodorkan oleh investasi bodong. Ingat: high risk high return, risiko sebanding dengan hasil!
- Apabila ingin membantu usaha teman, kenalan, kerabat dengan menjadi love investor atau angel investor, maka baiknya dibicarakan lebih rinci mengenai kegiatan usaha tersebut. Termasuk memeriksa dokumen serta membicarakan dengan tuntas tentang cara kerja usaha, rencana pengembangan, target pengembalian modal, dan seterusnya.
- Menilai, adakah kompensasi ditawarkan oleh usaha bila terjadi gagal bayar.
Begitulah kira-kira celah yang mesti diperhatikan sebelum menanamkan uang kepada usaha milik teman, kenalan baik, atau kerabat dekat.
Bagaimanapun --berapa pun skalanya-- investasi semacam itu mengandung risiko. Sebaliknya, mungkin saja ia menggariskan keuntungan bagus bagi kedua belah pihak di masa depan.
Menolak atau menyanggupinya? Tergantung kebijakan Anda dalam memilih.
)* Uang dingin, simpanan dana yang dalam waktu mendesak akan tidak digunakan atau untuk keperluan darurat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H