Sering makan serba enak akan menumpuk kolesterol. Mudah marah mengakibatkan tekanan darah tinggi. Itu yang saya alami dan kesadaran tersebut datang demikian terlambat.
Oleh karena itu, saya mengingatkan kepada siapa saja agar:
- Lebih mendahulukan kesehatan diri daripada pekerjaan. Saat terserang stroke, pekerjaan tidak akan menolong.
- Istirahat cukup.
- Tidak ada guna memikirkan pekerjaan ketika di rumah. Nikmati hidup!
- Makan sayur, buah, dan makanan rendah lemak secukupnya, tidak berlebihan.
- Mengendalikan emosi. Salah satunya, perdebatan kadang kala berujung pada kemarahan. Hindari debat kusir. Sia-sia. Toh tidak bakalan mati jika kalah argumen.
- Rutin berolahraga.
Keterlambatan Penanganan
Penanganan cepat dan tepat adalah kunci agar penderita stroke tidak mengalami cacat seumur hidup bahkan kematian.
Saya merasakan sakit kepala hebat, badan lemah inginnya berbaring saja, dan lama kelamaan sebagian tubuh sulit digerakkan, dan cara berbicara terbata-bata. Mandor dan tukang tidak mengerti tentang sakit yang saya derita.
Saya pun tidak menyadari. Ngopi sambil merokok memikirkan, apa yang sedang saya alami?
Bingung, besoknya saya mengirimkan pesan dan titik penjemputan di Sumedang kepada anak saya di Jakarta. Di Bogor langsung masuk UGD lalu dirawat selama dua minggu.
Terlambat. Saya sudah melampaui golden period 3,5 jam setelah mengalami gejala. Atau menurut Kemenkes RI dianjurkan agar penderita ditangani tidak lebih dari 2,5 jam (kompas.com).
Ada yang bilang, masa keemasan penanganan stroke adalah 4,5 jam. Saya kira tidak perlu diperdebatkan. Kelamaan! Lebih penting membawa orang dengan gejala stroke secepat mungkin ke UGD. Bukan ke dukun.
Gejala awal serangan stroke yang benar-benar saya rasakan adalah:
- Ketika baru bangun tidur ada perasaan malas tidak seperti biasanya.
- Di kamar mandi tangan kanan (saya kena bagian kanan) tidak mengangkat gayung ke atas kepala.
- Cenderung lebih sensitif, misalnya mudah marah terhadap sesuatu yang mestinya tidak perlu membangkitkan emosi.
- Sakit kepala.
- Berbicara mulai terbata-bata sedikit pelo.
- Kaki dan tangan kanan sulit digerakkan. Kalau berjalan hanya bertumpu kepada kaki kiri, tangan kiri memegang sesuatu untuk menahan badan.
- Mendadak tidak cerdas.
Menghadapi Kenyataan Pascaperawatan
Keluar dari rumah sakit menghadapi kenyataan semua orang merasa iba. Saya kesal menerima sikap yang menyatakan kasihan itu.