Distribusi sempat berhenti. Berteduh setengah jam di toko belum buka menunggu hujan reda ditemani kucing tidur.
Perjalanan berikutnya menemui tukang becak, pedagang kecil, ojol, pemulung, dan banyak lagi. Satu dua orang keberatan ketika hendak diabadikan. Selanjutnya saya berketetapan tidak ambil foto.
Tiga puluh bungkus keripik (tas memuat segitu) langsung tandas. Jauh lebih banyak dibanding distribusi hari sebelumnya. Andai seluruh keripik dibawa, bisa jadi akan terbagi habis.
Sebelumnya saya berpikir matematis. Menghitung flat berdasarkan pengalaman pada hari pertama sehingga lahir kesimpulan bahwa distribusi berlangsung selama total 8 hari.
Ternyata tidak begitu. Barang dibagikan jauh lebih banyak dibanding sebelumnya. Bisa selesai pada hari itu juga jika membawa semua.
Keadaan itu bisa jadi karena durasi distribusi lebih panjang, membawa keripik lebih banyak, dan pas ketemu dengan target person yang sesuai. Dan yang paling berpengaruh adalah semangat tinggi!
Penjual Masker yang Mengesalkan
Di tepi jalan besar tampak seorang pria menunggu dagangan. Di hadapannya terletak sebuah kerangka besi tergantung masker, kaos kaki, topi, jas hujan 10 ribuan.
Saya menyeru, tetapi pria itu tetap duduk sambil menjawab, "siapa? Ada apa?"
Bikin kesel gak sih? Mau dikasih sesuatu dengan gratis, eh kok malah nyolot!
Dengan menekan kesal saya melompati parit yang lumayan merepotkan bagi saya. Kalau gagal, bisa nyemplung ke dalam drainase terbuka tersebut. Saat menyerahkan sebungkus keripik, dia malah bertanya, apa ini? Gesturnya tampak menolak.