Beberapa hari lagi kita sampai di penghujung tahun. Biasanya keluarga berkumpul. Menunggu momentum pergantian tahun. Masa penantian penuh kehangatan.
Tambah akrab ketika sebagian anggota keluarga mengerubungi sate daging sapi atau potongan ayam di atas bara api. Sebagian menunggu sambil berbincang.
Barbeque! Beramai-ramai menyantap daging, ayam, jagung, atau umbi-umbian yang dimatangkan di atas bara api dengan teknik slow cooking. Kegiatan itu dilakukan di luar ruangan.
Bakar-bakaran memerlukan peralatan, bahan, dan bumbu agar hasil olahan terasa makin sedap.
Peralatan
- Panggangan. Ada berbagai pilihan, dari yang sederhana buatan industri rumahan hingga pabrikan, dengan model bervariasi.
- Arang kayu atau batok kelapa. Tidak perlu arang, jika menggunakan portable grill berbahan bakar gas atau listrik.
- Penjepit besi, sarung tangan anti panas, pisau, dan alat lain yang sekiranya diperlukan.
Pilihan Bahan
- Daging sapi. Bisa dibentuk menjadi sate, penganan populer di Indonesia. Diiris tipis juga boleh. Kalau ingin membuat steak, disarankan membeli bahan ukuran khusus (180-220 gram) di toko penyedia daging impor.
- Daging kambing diketahui memiliki tekstur empuk, jika bisa mengolahnya.
- Daging ayam. Umumnya digunakan daging ayam ras untuk bakar-bakaran. Orang cenderung menyukainya, karena empuk dan gurih. Mudah diolah pula.
- Sosis. Ada beragam sosis tersedia baik di pasar tradisional maupun supermarket.
- Ikan. Terdapat beragam ikan yang enak untuk dipanggang, umumnya ikan laut. Bila menggunakan ikan air tawar, ada baiknya lebih dulu digoreng setengah matang agar tidak mudah hancur ketika dibakar.
- Jagung. Menjelang tutup tahun pedagang dadakan pinggir jalan akan menjual jagung untuk bakar-bakaran.
- Umbi-umbian. Bisa ubi jalar, kentang, atau root vegetables lain sesuai selera.
Bumbu
Untuk bakar umbi-umbian dan jagung relatif tidak memerlukan tambahan bumbu. Boleh menambahkan rasa seperti pedas atau margarin ke permukaan jagung, jika suka.
Sedangkan daging, ayam, ikan memerlukan perlakuan tertentu agar terasa semakin enak.
Bumbu bisa merupakan rendaman yang digunakan dalam proses membumbui sebelum dipanasi di atas bara, dan/atau dioleskan saat setengah matang. Khusus steak, beberapa orang menggunakan saus barbeque (sudah jadi atau bikin sendiri).
Dry marinade adalah membalur bahan dengan bumbu kering sebelum dipanggang.
Bumbu dasarnya merupakan kombinasi dari garam, bubuk merica, rempah (kunyit, jahe), cabai kering, daun kering, kecap, saus tomat, dan sebagainya tergantung selera.
Nah, keluarga mengadakan acara barbeque dengan bersahaja. Kumpul di halaman rumah.Â
Menyiapkan panggangan besi biasa yang dibeli di pasar tradisional. Menggunakan arang kayu atau batok kelapa.
Daging sapi dan ayam segar diiris agar mudah ditancapkan di tusuk sate. Udang (salah satu anggota keluarga tidak suka makan ikan) setelah dikucuri air jeruk nipis direndam dalam larutan garam dan merica. Jagung hanya diolesi margarin atau saus cabai.
Bumbu yang digunakan selama membakar sate sederhana saja: margarin, bubuk merica, irisan bawang merah, kecap, dan sedikit garam diaduk hingga rata. Dioleskan ketika sate setengah matang.
Cara memanggangnya dengan teknik slow cooking. Artinya proses pematangan daging memanfaatkan bara, bukan dalam keadaan lidah api menjilat-jilat daging panggang.
Selain untuk melancarkan aliran oksigen ke pemanggangan, fungsi kipas bambu (hihit, bhs Sunda) adalah menjaga agar api tidak berkobar. Sate matang sempurna, tapi permukaannya tidak hangus serupa arang.
Setelah semua matang, hasil memanggang dinikmati bersama-sama penuh kegembiraan. Menyantap menu daging panggang menyambut tahun baru.
Bertepatan dengan tergelincirnya jarum panjang dari angka 12, kembang api meletus di langit alun-alun. Menyemburatkan cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.
Tidak ada yang rumit dalam menyambut kehadiran tahun baru. Orang-orang bergembira dengan caranya sendiri.
Sementara saya sudah lelap selepas isya. Bangun menemui tahun baru pada tanggal satu yang sepi. Acara barbeque sudah usai.
